BPBD Kota Tasikmalaya Ingatkan Risiko Gas Metana di TPA Ciangir

TPA Ciangir
Tanah sanitary Landfill mengalami rekahan akibat diguyur hujan nyaris setiap hari.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kepala Bidang Penanggulangan Bencana pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Asep Sudrajat Hadipraja, menyoroti potensi bahaya yang ditimbulkan oleh gas metana yang muncul di permukaan tanah sanitary landfill Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir.

Ia menegaskan pentingnya mitigasi risiko kebakaran dan ledakan akibat akumulasi gas tersebut.

“Harusnya ada, kalau diminta. Harusnya diminta oleh Dinas LH terkait TPA bagaimana. Kan tumpukkan sampah itu rawan ya kebakaran seperti halnya di Subang dan Bandung,” ujar Asep, Rabu 15 Januari 2025.

Baca Juga:Peneliti BRIN Sebut Kebakaran Los Angeles Bisa Terjadi di Indonesia, Ada Kesamaan Faktor IniSoal Jam Kerja serta Gaji PPPK Paruh Waktu, Perhatikan Diktum ke-14 KepmenPANRB Nomor 16 Tahun 2025 Ini

Ia menekankan perlunya langkah mitigasi yang lebih terencana dan koordinasi yang lebih baik antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan BPBD.

“Harusnya ada mitigasinya. Nanti saya koordinasi dengan Dinas LH,” tambahnya.

Meski belum pernah terjadi insiden kebakaran di TPA Ciangir, Asep menegaskan pentingnya tindakan preventif melalui kerja sama antarinstansi, termasuk dengan melibatkan Pemadam Kebakaran (Damkar).

“Harusnya kan tindakan preventif, kerja sama antara Dinas LH dengan BPBD dalam hal ini Damkar, untuk mitigasinya,” katanya.

Asep juga mengingatkan bahwa tumpukan sampah, khususnya di sanitary landfill, memiliki potensi ledakan yang serius akibat gas metana yang terbentuk di bawahnya.

“Di daerah lain, ada kejadian kebakaran selama beberapa hari, sampai BNPB juga turun tangan. Ini juga tidak menutup kemungkinan terjadi di sini, sewaktu-waktu bisa meledak,” ungkapnya.

Dengan potensi bahaya yang ada, BPBD Kota Tasikmalaya mengimbau agar DLH segera mengambil langkah antisipatif, termasuk mengadakan evaluasi menyeluruh dan penguatan koordinasi lintas instansi.

Masyarakat pun berharap agar risiko ini dapat ditangani sebelum menimbulkan dampak yang lebih besar.

Baca Juga:Alhamdulillah! Menteri PAN-RB Terbitkan Edaran Baru Lagi untuk Tuntaskan Tenaga Non-ASN yang Belum TerakomodirCara Mengubah Sepeda Motor Bensin Menjadi Berbahan Bakar Gas

Berdasarkan pantauan Radar di lokasi, jalan yang menuju ke gunungan sampah itu tampak basah. Ada air yang menggenang, saat dilihat lebih dekat, air tersebut tampak banyak buih dan tercium bau sampah bercampur obat kimia.

Menurut penuturan petugas TPA Ciangir, Aji, bahwa pipa-pipa yang digunakan dalam sanitary landfill itu memiliki kelemahan dan tantangan tersendiri.

Diantaranya tertimbun kembali, hingga diseruduk sapi-sapi yang ada di kawasan tersebut. “Ya memang seperti itu adanya. Masih ada sedikit gas metana yang muncul,” terangnya. (Ayu Sabrina)

0 Komentar