Ia menjelaskan bahwa STBM bertujuan mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat menggunakan metode pemicuan.
Pendekatan ini memiliki lima pilar utama, yakni penghentian kebiasaan buang air besar sembarangan, praktik cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum aman, pengelolaan makanan rumah tangga yang sehat, dan pengelolaan sampah serta air limbah domestik.
Menurut Hety, tujuan STBM adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi layak, yang pada akhirnya dapat mengurangi angka penyakit akibat sanitasi buruk.
Baca Juga:Warga Dua Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya Bangun Jalan Penghubung Secara Swadaya1.414 Kendaraan Belum Jalani Uji KIR di Kabupaten Tasikmalaya
Pendekatan ini juga berupaya membangun kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan.
Ia menambahkan bahwa masyarakat yang menerapkan STBM dapat merasakan manfaat nyata berupa penurunan risiko penyakit, peningkatan kualitas hidup, serta produktivitas yang lebih baik.
”Jadi STBM ini memiliki prinsip menciptakan lingkungan yang kondusif, meningkatkan kebutuhan sanitasi dan meningkatkan tersedianya sanitasi total,” tuturnya. (Radika Robi Ramdani)