TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kegiatan optimalisasi sanitasi air bersih menjadi sorotan penting di Desa Pamoyanan, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya.
Pada Rabu, 15 Januari 2025, mahasiswa Universitas Siliwangi yang sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengadakan seminar kesehatan di kantor desa setempat.
Seminar ini menghadirkan Karom SPdI MM, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya, serta Hety Kusmiati dari Puskesmas Kadipaten, sebagai narasumber utama.
Baca Juga:Warga Dua Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya Bangun Jalan Penghubung Secara Swadaya1.414 Kendaraan Belum Jalani Uji KIR di Kabupaten Tasikmalaya
Shandy Haykal, Koordinator KKN Universitas Siliwangi di Desa Pamoyanan, menjelaskan bahwa tema seminar ini berfokus pada optimalisasi sanitasi untuk mewujudkan desa yang bersih dan sehat.
Ia menyoroti inisiatif pembangunan infrastruktur sanitasi, termasuk fasilitas WC umum, yang telah dilakukan oleh pihak desa.
Shandy menambahkan bahwa dalam pertemuan ini juga dibahas langkah-langkah untuk menyediakan akses air bersih dan mendorong perilaku hidup bersih.
Menurutnya, tujuan utama dari kegiatan ini adalah menciptakan lingkungan yang bebas pencemaran, mencegah penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.
Sementara itu, Karom SPdI MM menekankan pentingnya pengelolaan sampah terpadu sebagai bagian dari sanitasi yang baik.
”Konsepnya itu gerakan bersama, karena tanpa gerakan bersama maka sampah tidak akan selesai,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Rabu.
Masyarakat diharapkan dapat memilah, memilih, dan mengolah sampah langsung dari sumbernya, sementara pemerintah bertugas menyediakan infrastruktur dan kebijakan pendukung.
Baca Juga:Dedi Mulyadi Minta Dedi Mulyadi Tindaklanjuti Tuntutan Pembangunan Pelabuhan di Ciheras Kabupaten TasikmalayaWarga Miskin di Kabupaten Tasikmalaya pada 2024 Tercatat 186,75 Ribu Orang
Karom juga menyoroti bahwa masalah sanitasi, termasuk pengelolaan sampah, memiliki kaitan erat dengan stunting dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
Ia menegaskan bahwa visi Indonesia Emas hanya dapat tercapai jika kebutuhan dasar kesehatan, termasuk sanitasi, terpenuhi.
Lebih lanjut, Karom menyoroti hubungan antara sanitasi dan kebersihan lingkungan.
Ia mempertanyakan bagaimana lingkungan dapat bersih jika sampah masih berserakan, atau bagaimana pasokan air dapat terjaga jika hutan terus dialihfungsikan.
Ia menambahkan bahwa keseriusan pemerintah dalam menangani isu sanitasi harus diwujudkan melalui kebijakan yang memprioritaskan lingkungan, termasuk pengaturan struktur organisasi tata kelola (SOTK) lingkungan yang lebih mandiri.
Sementara itu, Hety Kusmiati dari Puskesmas Kadipaten memaparkan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).