CIAMIS, RADARTASIK.ID – Himpunan Mahasiswa Program Pascasarjana Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Darussalam (UID) Ciamis bekerja sama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Ciamis mengadakan outing class dan seminar nasional pada Rabu (15/1/2025) untuk mempersiapkan tenaga pendidik yang memiliki perspektif keberagaman yang harmonis.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 mahasiswa pascasarjana PAI UID Ciamis yang melakukan kunjungan ke berbagai tempat ibadah, termasuk Masjid, Klenteng, dan Gereja, untuk memperkaya pemahaman mereka tentang keberagaman agama.
Ketua FKUB Ciamis Dr Sumadi MAg menyambut baik pelaksanaan outing class ini di Kampung Kerukunan Lebak, Kelurahan Ciamis.
Baca Juga:DPRD Siapkan Usulan Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Ciamis TerpilihDi Ciamis, Pembangunan Jembatan Cirahong 2 Belum Masuk Tahap Pembebasan Lahan
Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kerukunan antar umat beragama dan membantu mahasiswa untuk memiliki pengalaman langsung dalam memahami realitas keberagaman di masyarakat.
Menurut Dr Sumadi, sebagian besar mahasiswa pascasarjana PAI UID Ciamis belum memiliki pengalaman langsung berinteraksi dengan tempat ibadah dari agama lain, sehingga kegiatan ini memberikan kesan yang mendalam dan berharga.
”Pengalaman langsung berkunjung ke tempat ibadah dari berbagai agama sangat penting. Mahasiswa yang berprofesi sebagai pengajar diharapkan dapat menerapkan pengalaman ini dalam mengajarkan nilai-nilai toleransi dan keharmonisan keberagaman kepada siswa di masa depan,” ungkap Dr Sumadi.
Ia menambahkan bahwa meskipun sebagian mahasiswa sudah memiliki pemahaman tentang multikulturalisme, pengalaman langsung ini tetap memberikan perspektif baru yang lebih kuat dibandingkan hanya melihat melalui media sosial.
Kegiatan ini juga menjadi puncak dari perkuliahan filsafat ilmu bagi mahasiswa PAI, yang dilanjutkan dengan seminar nasional bertema “Epistemologi Pendidikan Multikultural dalam Perspektif Agama-agama Pilar Keharmonisan Dalam Keberagaman Indonesia” di Aula Gereja Katolik Santo Yohanes.
Seminar ini menghadirkan narasumber dari berbagai agama, termasuk Pastor Mikael Adi Siswanto, Ustaz Lukmanul Hakim, dan Ustazah Neneng Hilda Handaniah.
Dengan menghadirkan tokoh-tokoh yang memiliki pengalaman dalam keberagaman, seminar ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman mahasiswa tentang pentingnya sumber pengetahuan yang beragam dalam pendidikan multikultural.
Baca Juga:Cegah Perkampungan Sepi Seperti di Jepang dan Korsel, Pemerintah Dorong Warga Hidupkan DesaBLT DD Wajib Dibayarkan, Kepala Desa Cigayam Ciamis Harus Tanggung Jawab
”Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan model keberagaman yang ada di sekitar kita, tanpa harus pergi jauh. Kampung Kerukunan Lebak Ciamis sudah menjadi contoh yang baik untuk mempraktikkan toleransi antar umat beragama,” ujar Dr Sumadi.