Kendati demikian, suara lantangnya tersebut seolah terbungkam dengan kasus rudapaksa yang dilakukan AR kepada anak di bawah umur. Situasi pun berbalik di mana publik mengecamnya atas perbuatan bejat yang sudah dilakukan.
Terlebih lagi, AR juga selama tidak memiliki hubungan yang harmonis dengan warga di sekitar Rumah Tahfidz Daarul Ilmi. Bahkan perangainya dinilai miring sehingga warga tidak memiliki empati atas gerakan-gerakn yang dilakukan.
Seperti diutarakan Ketua RW di Perum Bumi Lestari, Asep Solihin yang menilai aktivitasnya sebagai aktivis keagamaan yang keras terhadap kemaksiatan. Namun dia punya penilaian yang bertolak belakang karena karena melihat interaksinya dengan lingkungannya, seolah ap yang dilakukan AR hanya dagelan. “Ke masjid sini juga belum pernah lihat, entah kalau Jumatan salatnya di mana karena tidak pernah bergabung dengan warga,” katanya.(rangga jatnika)