JAKARTA, RADARTASIK.ID — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengingatkan semua kepala daerah bahwa bencana kebakaran seperti yang terjadi di Los Angeles sangat memungkinkan terjadi di Indonesia. Oleh karena itu semua pihak diminta selalu waspada.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kebakaran hutan dan lahan (karhutla) cenderung meningkat saat fenomena El Nino terjadi.
Fenomena ini menyebabkan kekeringan ekstrem di beberapa wilayah Indonesia, seperti Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga:Soal Jam Kerja serta Gaji PPPK Paruh Waktu, Perhatikan Diktum ke-14 KepmenPANRB Nomor 16 Tahun 2025 IniAlhamdulillah! Menteri PAN-RB Terbitkan Edaran Baru Lagi untuk Tuntaskan Tenaga Non-ASN yang Belum Terakomodir
Peneliti iklim dan atmosfer BRIN, Prof Erma Yulihastin, menekankan pentingnya mitigasi melalui deteksi dini.
“Kami telah mengembangkan alat proyeksi dinamis untuk indeks kekeringan kebakaran hutan dan lahan, yang disebut Kresna,” ujarnya dalam siaran di kanal Youtube BRIN TV pada Selasa 14 Januari 2025.
Ia kemudian menyebut fenomena angin Santa Ana di LA yang membuat api lebih cepat meluas dan menghanguskan hutan serta pemukiman, nyaris sama dengan angin Bohorok di tanah air.
“Jika kondisi kekeringan ekstrem bertemu dengan suhu panas ekstrem, risikonya sangat besar. Oleh karena itu, perlu langkah mitigasi, termasuk pencegahan pembukaan lahan dengan cara membakar.”
Kresna, alat berbasis indeks yang dikembangkan BRIN, tidak hanya mengukur titik panas dan kebakaran, tetapi juga menghitung indeks kekeringan.
Kombinasi antara indeks kekeringan dan suhu panas ekstrem menghasilkan proyeksi risiko yang lebih akurat. Alat ini bahkan mampu memberikan prediksi jangka menengah dan panjang hingga dua tahun ke depan.
“Dengan adanya Kresna, pemerintah daerah yang memiliki wilayah hutan luas dapat merencanakan langkah mitigasi lebih awal,” jelas Prof Erma.
Baca Juga:Cara Mengubah Sepeda Motor Bensin Menjadi Berbahan Bakar GasAkhirnya Sekarang Jadi Paham, Begini Cara Menghitung Pajak Progresif Mobil dan Motor
“Misalnya, menghindari aktivitas pembukaan lahan pada bulan-bulan dengan indeks bahaya tinggi berdasarkan proyeksi Kresna,” lanjutnya.
Inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, mendukung langkah preventif yang efektif untuk menjaga lingkungan dan mencegah kerugian yang lebih besar. ***