PDGI Tasikmalaya Beri Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut

sikat gigi masal
Para siswa SDN 1 Sukasari Kota Tasikmalaya saat mempraktikan cara menggosok gigi yang baik dan benar di lapangan sekolah, Selasa (14/1/2025). (Fitriah Widayanti/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dalam rangka memperingati Bulan Kesehatan Gigi Nasional, Persatuan Dokter Gigi Indonesai (PDGI) Cabang Tasikmalaya mengadakan kegiatan edukasi kesehatan gigi dan mulut kepada para pelajar sekolah dasar di wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (14/1/2025).

Kegiatan ini melibatkan 1100 siswa kelas 3, 4, dan 5, serta 148 dokter gigi yang tersebar di empat sekolah, yakni SDN Citapen, SDN 1 Sukasari, dan SDN Cibunigeulis di Kota Tasikmalaya, serta SDN Sukasenang di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Dalam program ini para siswa diberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, diajarkan tentang tata cara menggosok gigi yang baik dan benar, serta diakhiri dengan praktik gosok gigi massal di lapangan sekolah.

Baca Juga:Cara Mengubah Sepeda Motor Bensin Menjadi Berbahan Bakar GasAkhirnya Sekarang Jadi Paham, Begini Cara Menghitung Pajak Progresif Mobil dan Motor

Ketua PDGI Kota Tasikmalaya, drg Muhsin MH Sp.Pros menuturkan bahwa school health program merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh PDGI sejak November 2024 dan berakhir di bulan Februari 2025 nanti.

“Sebetulnya ini bukan program khusus PDGI Tasikmalaya, tapi program rutin dari pimpinan pusat PB PDGI yang diinstruksikan satu tahun satu kali,” ujarnya saat ditemui di SDN Citapen, Selasa 14 Januari 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Muhsin menjelaskan alasan pemilihan para pelajar SD sebagai sasaran dari program tersebut, yakni pengetahuan tentang menjaga kesehatan dan kebersihan gigi serta mulut harus dimulai sejak dini, yakni sejak pergantian gigi anak-anak ke gigi dewasa.

“Kalau kebersihan gigi dan mulutnya dijaga artinya akan menjadi investasi ke depan dalam hal kesehatan secara umum kemudian menghasilkan generasi-generasi yang kuat,” jelasnya.

Menurut Muhsin, dengan bekal pengetahuan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut akan menjadi kebiasaan baru bagi mereka.

Dia mengungkapkan, berdasarkan survei tahun 2018, kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia berada di angka 87 persen.

“Nah, untuk di Kota Tasik tidak jauh beda sekitar 70 persen. Artinya dalam rongga mulut setiap warga Tasikmalaya khususnya ada keluhan giginya. Jadi memang sangat PR sekali karena dampaknya bisa berpengaruh terhadap penyakit lain, seperti jantung kemudian diabetes militus,” terang Muhsin.

Baca Juga:Kepala BKN Dorong Percepatan Seleksi PPPK 2024 Tahap 2 untuk Optimalisasi Penyerapan Tenaga Non-ASNOpsen Pajak Kendaraan Bermotor Mulai Berlaku, Pemerintah Daerah Bisa Dapat Bagian Secara Langsung

Person In Charge (PIC) kegiatan School Health Program di SDN 1 Sukasari, drg Muhammad Kamal Musadad menambahkan bahwa program edukasi kesehatan gigi dan mulut ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia.

0 Komentar