TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pasar Hewan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, yang biasanya menjadi pusat aktivitas perdagangan ternak, kini berhenti ”berdenyut” lantaran ditutup sementara.
Penutupan sementara pasar ini diputuskan akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kembali merebak, membawa dampak besar bagi peternak, pedagang, dan ekonomi daerah.
Keputusan penutupan pasar hewan Manonjaya didasarkan pada berbagai surat edaran.
Salah satunya adalah Surat Edaran Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya yang dikeluarkan pada 2 Januari 2025.
Baca Juga:Warga Dua Kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya Bangun Jalan Penghubung Secara SwadayaDedi Mulyadi Minta Dedi Mulyadi Tindaklanjuti Tuntutan Pembangunan Pelabuhan di Ciheras Kabupaten Tasikmalaya
Selain itu, ada juga surat dari Menteri Pertanian RI pada 3 Januari 2025, serta edaran dari Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya pada 6 Januari 2025.
Langkah ini diambil untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap PMK yang dinilai sangat merugikan sektor peternakan.
Rukmana, Kepala UPTD Pasar Hewan di Kecamatan Manonjaya, menjelaskan bahwa penutupan ini diberlakukan mulai 14 Januari hingga 27 Januari 2025.
Penutupan ini menyebabkan pasar yang biasanya dipenuhi hiruk pikuk transaksi ternak kini berubah sunyi.
Tidak ada aktivitas jual beli yang terlihat, dan hanya beberapa pedagang yang menunggu dengan harapan situasi segera membaik.
Rukmana menambahkan bahwa wabah PMK tidak hanya menghentikan aktivitas pasar, tetapi juga memukul perekonomian peternak.
”Biaya perawatan hewan terus meningkat, sementara mereka tidak dapat menjual ternaknya,” ungkapnya kepada Radartasik.id, Rabu, 15 Desember 2025.
Baca Juga:1.414 Kendaraan Belum Jalani Uji KIR di Kabupaten Tasikmalaya Lapas Kelas IIB Tasikmalaya Akan Diubah Jadi Rutan, Narapidana Pindah Kemana?
Hal ini menambah tekanan finansial bagi peternak yang sebelumnya sangat bergantung pada aktivitas pasar.
Untuk mengatasi penyebaran PMK, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya telah melakukan berbagai langkah pencegahan.
Di antaranya adalah imbauan kepada peternak, penutupan sementara pasar hewan, dan penyemprotan disinfektan secara rutin di area pasar.
Rukmana optimis bahwa dengan langkah-langkah ini, kondisi pasar dapat kembali normal dalam beberapa minggu ke depan.
Namun, para pelaku usaha berharap adanya dukungan lebih lanjut dari pemerintah, baik dalam bentuk bantuan material maupun edukasi.
Selain itu, penutupan pasar juga berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang biasanya diperoleh dari aktivitas pasar hewan.
Sepinya aktivitas di pasar hewan Manonjaya menjadi gambaran nyata dampak wabah PMK terhadap masyarakat.