Beri Motivasi dengan Gaya Berbeda, Prokopim Setda Kota Tasikmalaya Unggah Pantun Satire

pANTUN SATIRE
Tangkapan layar unggahan Prokopim Setda Kota Tasikmalaya pada Selasa 14 Januari 2025.
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ada yang menarik dari unggahan terbaru akun Facebook resmi Setda Kota Tasikmalaya pada Selasa, 14 Januari 2025.

Jika biasanya akun ini dipenuhi dengan dokumentasi kegiatan formal, ucapan selamat dalam momen-momen penting, atau pesan edukatif dari para pejabat, kali ini tampil berbeda.

Unggahan tersebut berupa sebuah pantun motivasi, dengan nada yang ringan namun penuh makna. Pantun itu berbunyi:

“Pergi ke Dokter perawatan kulit

Biar kerja tulus engga pelit

Hidup tak akan terasa sulit

Bekerja sengit, berdoa selangit.”

Baca Juga:Soal Jam Kerja serta Gaji PPPK Paruh Waktu, Perhatikan Diktum ke-14 KepmenPANRB Nomor 16 Tahun 2025 IniAlhamdulillah! Menteri PAN-RB Terbitkan Edaran Baru Lagi untuk Tuntaskan Tenaga Non-ASN yang Belum Terakomodir

Meskipun sederhana, unggahan ini tampaknya sengaja dibuat untuk memberikan semangat dengan gaya yang santai, namun tetap mengena.

Dalam keseharian, instansi pemerintah seringkali dianggap kaku dan formal, sehingga kehadiran konten seperti ini menjadi angin segar bagi warganet.

Namun, tidak bisa dipungkiri, sentuhan satire pun terasa. Dalam rangkaian kata tersebut tersirat ajakan untuk tidak hanya fokus pada rutinitas pekerjaan, tetapi juga memperhatikan aspek spiritual dan keikhlasan.

Di sisi lain, penyisipan frasa seperti “dokter perawatan kulit” mungkin menyinggung fenomena gaya hidup modern, yang kerap kali dianggap berlebihan jika tidak sesuai prioritas.

Unggahan ini pun menuai respons dari publik. Beberapa warganet menyampaikan apresiasi karena keberanian admin akun resmi ini untuk menghadirkan sesuatu yang berbeda, meski sebagian lainnya mungkin menganggap gaya ini tidak biasa untuk sebuah institusi pemerintah.

Terlepas dari beragam tanggapan, pantun ini berhasil menarik perhatian. Dalam dunia yang serba formal, sentuhan ringan namun penuh makna seperti ini dapat menjadi cara baru untuk mendekatkan pemerintah dengan masyarakat, dengan tetap menyampaikan pesan yang positif dan inspiratif.

Langkah ini bisa jadi merupakan sinyal perubahan dalam cara instansi pemerintah berkomunikasi di era digital, di mana gaya yang lebih santai dan humanis sering kali lebih efektif untuk menarik perhatian publik.

Baca Juga:Cara Mengubah Sepeda Motor Bensin Menjadi Berbahan Bakar GasAkhirnya Sekarang Jadi Paham, Begini Cara Menghitung Pajak Progresif Mobil dan Motor

Bagaimana menurut Anda? Apakah gaya seperti ini perlu lebih sering diterapkan oleh institusi pemerintah? Atau sebaiknya tetap berpegang pada gaya komunikasi formal yang sudah menjadi tradisi? Atau ada pesan mendalam yang bermakna ragam dalam unggahan tersebut. Dimana gaya baru ini realitasnya menjadi perhatian. (Firgiawan)

0 Komentar