Dedi Mulyadi Minta Dedi Mulyadi Tindaklanjuti Tuntutan Pembangunan Pelabuhan di Ciheras Kabupaten Tasikmalaya

pelabuhan di ciheras
Para pengurus HNSI berdiskusi dengan jajaran Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya di Kantor HNSI, Senin, 13 Januari 2025. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Nelayan di Tasikmalaya Selatan menghadapi tantangan berat akibat sempitnya pelabuhan Pamayang di Kecamatan Cipatujah yang berisiko merusak perahu.

Dengan lebih dari 300 perahu yang beroperasi di Pamayang, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya mendorong pembangunan pelabuhan baru di Ciheras.

Mereka berharap langkah ini bisa memperbaiki kondisi dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang saat ini masih sangat minim.

Baca Juga:Warga Miskin di Kabupaten Tasikmalaya pada 2024 Tercatat 186,75 Ribu OrangLapas Kelas IIB Tasikmalaya Akan Diubah Jadi Rutan, Narapidana Pindah Kemana?

HNSI sudah bertemu dengan Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya untuk menyampaikan aspirasi tersebut.

Pertemuan tersebut diadakan pada Senin, 13 Januari 2025, dan dihadiri oleh Ketua HNSI Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi, bersama sejumlah anggota DPRD.

”Kami mendorong agar dibuatkan pelabuhan baru di Ciheras dikarenakan di Pamayang sudah sempit,” ujar Dedi Mulyadi kepada Radartasik.id, Selasa, 14 Januari 2025.

Ia menjelaskan bahwa pelabuhan di Pamayang saat ini sudah sangat sempit, dengan lebih dari 300 perahu nelayan yang beroperasi di kawasan tersebut.

Akibat kepadatan, kondisi pelabuhan semakin tidak memadai dan menyebabkan beberapa perahu rusak parah, terutama saat bencana rob yang baru-baru ini terjadi.

Beberapa perahu mengalami kerusakan berat, yang mengakibatkan nelayan tidak dapat melaut.

Lebih lanjut, Dedi menyampaikan bahwa meskipun di Pamayang terdapat potensi untuk memperluas pelabuhan, pembangunan pelabuhan di Ciheras dianggap lebih ideal.

Baca Juga:Korban Dugaan Penganiayaan di Kota Tasikmalaya Meninggal Dunia, Tapi Keluarga Tolak Autopsi?Ada Tambahan Hukuman Bagi Pimpinan Rumah Tahfidz Daarul Ilmi Kota Tasikmalaya, Gara-Gara Rudapaksa Santriwati

Lokasi di Ciheras dinilai strategis dan dapat mengakomodasi lebih banyak perahu nelayan.

Namun, untuk memastikan keberlanjutan dan keselamatan nelayan, dibutuhkan pula pembangunan fasilitas penangkal ombak agar perahu dapat bersandar dengan aman.

Dedi juga menekankan pentingnya respons positif dari Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM.

Ia berharap agar pemerintahan yang dipimpin oleh KDM itu dapat segera menggerakkan pembangunan di daerah pesisir selatan Tasikmalaya.

”Dulu oleh Pak Ridwan Kamil (saat masih menjabat Gubernur Jawa Barat, red) itu dibiarkan selama 5 tahun dan tidak ada kontribusi. Termasuk oleh Pak UU Ruzhanul Ulum (Wakil Gubernur Jabar mendampingi RK, red) zonk, padahal jargon saat mereka memimpin itu Jabar Juara,” katanya.

Dedi juga mencatat bahwa selama masa pemerintahan sebelumnya, infrastruktur laut di Tasikmalaya Selatan kurang mendapat perhatian serius, yang berakibat pada terbatasnya potensi ekonomi yang dapat digali dari sektor kelautan.

0 Komentar