Seja Babakti Sanes Ngabati, Pencinta Alam Tasikmalaya Utara Terjun Bersih-Bersih Sampah

Pencinta Alam Tasikmalaya Utara
Pencinta alam Tasikmalaya Utara melakukan bersih-bersih sampah mulai dari Desa Pamoyanan, Kecamatan Kadipaten, hingga Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Minggu, 12 Januari 2025. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pencinta alam Tasikmalaya Utara terus menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan melalui aksi bersih-bersih sampah yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Kegiatan yang berlangsung pada Minggu, 12 Januari 2025, ini dilakukan sepanjang jalan dari Desa Pamoyanan, Kecamatan Kadipaten, hingga Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya.

Kegiatan tersebut mengusung tema ”Seja Babakti Sanes Ngabati” dan melibatkan sekitar 300 peserta, termasuk komunitas Himalaya, Compak, Atlas, Gendewata, LJSK, Wanapa, Gemmpa, serta mahasiswa KKN Universitas Siliwangi.

Dukungan juga datang dari pemerintah setempat, koramil, dan polsek setempat.

Baca Juga:Harga Cabai di Tingkat Petani Kabupaten Tasikmalaya Meroket hingga Rp 88.000 per KilogramDari Kasus Pimpinan Rumah Tahfidz Daarul Ilmi, Pengurus GP Ansor Soroti Pengawasan Kemenag Kota Tasikmalaya

Ribut Januar Immanuel, anggota Generasi Muda Pelajar Pencinta Alam (GEMPPA), menyatakan bahwa kegiatan serupa sudah beberapa kali dilakukan di wilayah Tasikmalaya Utara.

”Hari ini sasaran lokasinya penumpukan sampah yang ada di jembatan Desa Pamoyanan dan di Desa Tanjungkerta,” ujarnya kepada Radartasik.id, Minggu, 12 Januari 2025.

Sejak pagi hingga siang hari, tim berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 150 karung dan satu truk.

Sampah yang terkumpul sebagian besar, yaitu 85 persen, berupa sampah plastik, sementara 5 persen berupa beling, dan sisanya 10 persen adalah sampah organik.

Seluruh sampah ini kemudian dikelola oleh bidang Lingkungan Hidup Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (DPUTRPRKPLH) Kabupaten Tasikmalaya.

Dalam kegiatan ini, alat-alat seperti cangkul dan karung menjadi perlengkapan utama.

Sebagian alat disediakan oleh panitia komunitas Sispala, sementara sisanya merupakan sumbangan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy dan BBWS Ciwulan.

Baca Juga:Kasus Pimpinan Daarul Ilmi Rudapaksa Santriwati, Ulama Tasikmalaya Ini Minta Proses Hukum Sampai TuntasAda Kasus Rudapaksa, Kemenag Sebut Rumah Tahfidz Daarul Ilmi Tasikmalaya Lembaga Ilegal

Ribut mengungkapkan bahwa mengedukasi masyarakat agar peduli terhadap sampah bukanlah hal yang mudah.

Ia sering mengampanyekan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kepada warga setempat, meskipun respons masyarakat beragam.

Beberapa sudah menunjukkan kesadaran, sementara sebagian lainnya masih sulit diajak bekerja sama.

Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Karom SPd MM, anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya dari Fraksi PPP, yang turut hadir dalam aksi bersih-bersih.

”Ini bagian dari menyiapkan generasi yang peduli dan memberikan edukasi kepada warga agar tidak membuang sampah sembarangan dan kelola sampah di rumah masing-masing,” ungkap Karom.

0 Komentar