BANJAR, RADARTASIK.ID – Peristiwa atap gedung Singaperbangsa DPRD Kota Banjar bocor saat hujan deras disertai angin kencang menjadi sorotan publik.
Pemerhati pemerintahan Sidik Firmadi SIP, MIP menilai, kejadian tersebut pemandangan yang membuat miris.
Sebenarnya tidak perlu terjadi jika kondisinya gedung Singaperbangsa DPRD Kota Banjar sering diperhatikan.
Baca Juga:Waduh, Gedung DPRD Kota Banjar Bocor saat Akan Rapat, Pakai Ember untuk Tampung Air HujanIni Pesan Wali Kota Terpilih Kepada Pejabat di Lingkungan Pemkot Banjar
“Hal itu menunjukkan bahwa pengawasan dan perawatan rutin terhadap bangunan-bangunan milik Pemerintah Kota Banjar selama ini gagal dijalankan,” ucapnya, Minggu 12 Januari 2025.
Sidik menjelaskan, seharusnya aset-aset bangunan milik pemerintah dirawat dengan baik agar tidak mudah rusak, apalagi jika sampai terjadi bocor.
Karena jika sudah terlanjur rusak, kata dia, justru akan menghabiskan anggaran lebih banyak alias besar untuk memperbaikinya kembali.
“Padahal sejatinya anggaran pemerintah harus dihemat dan dialihkan pada program pro rakyat,” jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, pentingnya perawatan bangunan pemerintah untuk memastikan bahwa jalannya kegiatan pemerintahan tidak terganggu. Karena hal tersebut juga berdampak pada proses pelayanan terhadap masyarakat.
“Saya berharap kedepan Pemerintah Kota Banjar harus menganggarkan secara rutin biaya perawatan bangunan-bangunan pemerintah, agar terawat dan tidak mudah rusak yang berpotensi mengganggu kerja pemerintah,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang Jumat 10 Januari 2025 sekitar pukul 15.30 WIB menyebabkan gedung ruang Singaperbangsa DPRD Kota Banjar bocor.
Baca Juga:Penumpang Kereta Api di Stasiun Banjar Meningkat, KA Pangandaran Masih Favorit1.009 Honorer Kota Banjar Lolos Seleksi PPPK Tahap 1, Ada yang Sudah 19 Tahun Mengabdi
Peristiwa itu terjadi saat akan dilaksanakan sidang paripurna pengumuman penetapan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar terpilih. (Anto Sugiarto)