GARUT, RADARTASIK.ID – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) masih menghantui para peternak peternak sapi, kerbau, domba, dan kambing di Kabupaten Garut. Sebab penyebaran virus yang menyerang hewan ternak itu masif.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Beni Yoga mengatakan, penyakit ini disebabkan oleh virus.
“Seperti kita ketahui bahwa penyakit mulut dan kuku ini merupakan salah satu penyakit menular pada hewan yang disebabkan oleh virus,” ucapnya, Sabtu 11 Januari 2025.
Baca Juga:14 Orang Meninggal Karena DBD di Garut, Selama Tahun 2024 Ada 3.200 KasusPengunjung Taman Satwa Cikembulan Garut Membeludak, Feeding Hewan Masih Jadi Daya Tarik
Ia menjelaskan, penyebaran PMK pada hewan ternak berjalan cepat. Sebab penyebaran penyakit itu bisa ditularkan melalui udara.
“Jadi pergerakannya lebih cepat radiusnya bisa sampai 10 kilometer dari tempat ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku,” katanya.
Beni Yoga menerangkan, penyakit ini menyerang semua hewan ternak. Seperti kambing, sapi, domba, dan kerbau.
Pihaknya pun mengimbau para peternak melakukan pembelian ternak yang sehat serta ternak yang sudah mempunyai surat keterangan sehat hewan dari daerah asal ternak.
Kemudian mendorong partisipasi aktif peternak untuk melakukan vaksinasi atau pengobatan secara mandiri atau swadaya.
Ia menyebut, sesuai arahan menteri pertanian untuk vaksinasi dilakukan secara mandiri oleh peternak.
“Sesuai dengan surat edaran menteri pertanian bahwa vaksin sekarang sudah dilaksanakan secara mandiri oleh peternak,” katanya.
Baca Juga:Muncul Kasus Virus HMPV, Warga Garut Diimbau Waspada Tapi Jangan PanikDesa Ini, Wilayah Terakhir di Garut yang Terima UGR Tol Getaci 2024
Pihaknya pun sudah menyampaikan informasi sumber vaksin yang dapat dibeli oleh peternak. Vaksin ini sudah direkomendasi oleh pemerintah.
Ia mengatakan terus melakukan edukasi peningkatan bioscurity dengan cara pembersihan kandang dan sarana lainnya menggunakan disinfektan serta pembatasan keluar masuk orang di lingkungan kandang.
Sampai saat ini, lanjut Beni, ada sekitar 160 ekor hewan ternak di Kabupaten Garut yang terjangkit PMK. “Dua ekor mengalami kematian,” lanjutnya.
Pihaknya terus melakukan upaya-upaya agar PMK tidak terus menyebar ke peternak yang lainnya.
“Kita terus melakukan pengendalian dan penanganan, sehingga PMK ini tidak melebar ke para peternak lain,” pungkasnya. (Agi Sugiana)