Setelah Lebih 80 Hari, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Asal Tamansari Ini Angkat Bicara Soal Pencemaran

H Wahid
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Wahid
0 Komentar

Dalam rapat itu dirumuskan beberapa solusi untuk mengatasi dampak masalah pencemaran di sekitar TPA Ciangir. Antara lain sebagai berikut:

• Dinas Kesehatan akan menurunkan tim untuk pelayanan kesehatan langsung ke masyarakat terdampak. Jadwal dan lokasi pelayanan akan segera disusun.• Dinas Pekerjaan Umum (PU) akan membuat sumur bor setelah survei lokasi selesai. Pelaksanaan fisik proyek diharapkan dimulai bulan ini. Selain itu, peningkatan jalan rusak di sekitar TPA Ciangir juga menjadi prioritas.• Dinas Perhubungan akan melakukan survei dan pemetaan untuk pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) baru atau perbaikan PJU yang ada.• Dinas Sosial akan mendata ulang warga terdampak untuk menghitung jumlah bantuan sosial (bansos) dan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dapat disalurkan. Selain itu, akan dilakukan pengurusan BPJS atau KIS bagi warga yang membutuhkan.• BPBD akan terus menyalurkan air bersih ke wilayah terdampak hingga sumur bor selesai dibuat.• Dinas Pendidikan diminta untuk melakukan perbaikan fasilitas di SDN Ciangir.

Diketahui, pencemaran di sekitar TPA Ciangir telah terjadi secara berulang-ulang. Salah satunya pada 22 Oktober 2024 lalu, saat warga mengeluhkan ikan di kolam mereka mati secara bersamaan, serta air yang digunakan untuk mandi, cuci, serta kakus (MCK) mendadak keruh.

Baca Juga:Asyik! Bansos PIP 2025 Segera Cair, Simak Jadwal dan Cara Ngeceknya2024, Tahunnya H Amir Mahpud!

Warga juga mengeluhkan gatal-gatal setelah mandi dengan air yang berasal dari aliran Sungai Cipajaran itu.

Mereka pun menduga air itu telah tercemar limbah dari TPA Ciangir dan juga pabrik daur ulang plastik yang kolam IPAL limbahnya sama-sama berlokasi tepat di pinggir saluran air.

Selang beberapa hari, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya melakukan pertemuan dengan warga yang juga dihadiri perwakilan pabrik daur ulang plastik, Romdoni Maftuh.

Namun solusi yang dijanjikan seperti penggantian rugi atas ikan-ikan yang mati hingga distribusi air bersih bagi warga tidak terealisasi seluruhnya.

Berdasarkan catatan Radartasik.id, sejak saat itu belum ada lagi solusi yang diberikan kepada warga selain penaburan probiotik terhadap kolam IPAL TPA Ciangir yang belakangan diketahui filtrasinya tidak bekerja sama sekali.

0 Komentar