In In menyatakan bahwa keikutsertaan di KSEF ini sejalan dengan visi SMA Al Muttaaqin yang ingin menjadi pusat budaya riset dan unggul dalam bidang penelitian.
“Makanya setiap tahun kami selalu menargetkan untuk selalu bisa meraih lomba-lomba dalam bidang riset, OPSI dan sekarang untuk lomba di tingkat internasional,” ucapnya.
Ia menargetkan para siswa dapat membawa pulang medali emas dari ajang KSEF.
Baca Juga:Asyik! Bansos PIP 2025 Segera Cair, Simak Jadwal dan Cara Ngeceknya2024, Tahunnya H Amir Mahpud!
Dia juga berharap pengalaman berpartisipasi dalam ajang tersebut dapat membantu siswa menyadari pentingnya riset dalam menjawab tantangan global.
“Mereka memahami bahwa riset merupakan salah satu yang terpenting untuk dimiliki anak muda saat ini. Bahkan salah satu tujuan dari kegiatan ini sendiri adalah panitia ikut berharap anak-anak muda dari berbagai dunia berkumpul melakukan sebuah kajian-kajian yang sosial, politik, kemudian tentang sains,” katanya.
Sahla Alika Malik, salah satu delegasi mengungkapkan bahwa ide penelitiannya berawal dari keinginannya menciptakan karya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam prosesnya, ia memanfaatkan hobinya membaca jurnal ilmiah untuk mendapatkan inspirasi.
“Kebetulan hobi saya memang suka membaca jadi jurnal-jurnal yang mungkin asing bagi sebagian orang, itu sangat menarik bagi saya,” ujar Sahla.
“Tahun sebelumnya saya juga pernah meneliti tentang nano partikel. Nah yang sekarang itu sedang dikembangkan lagi, jadi saya tertarik untuk mempelajari lebih dalam apa itu nano partikel,” sambungnya.
Sebelumnya, Sahla juga pernah membuat nano partikel berukuran 80 nanometer, kemudian ia kembangkan kembali untuk ukuran yang lebih kecil dan manfaat yang lebih bagus dan luas dengan ukuran kurang dari 10 nanometer.
Baca Juga:Direktur RSUD dr Soekardjo Budi Tirmadi Ungkap Alasan PHK 56 PegawaiPersikotas Melaju ke Semifinal Liga 4 Seri Jawa Barat Usai Menang Dramatis 2-1 Lawan Maung Anom
Hasil dari pengembangan riset tersebut ia tuangkan dalam karya ilmiah berjudul Tinta Anti Pemalsuan Fotonik Dokumen: Sintesis Karbon Quantum Dots dengan Doping Boron dan Sulfur sebagai Larutan Berlfuoresensi.
Untuk bisa menghasilkan karya ilmiah tersebut, Sahla telah melakukan riset selama kurang lebih delapan bulan sampai akhirnya bisa menghasilkan tinta yang dapat memastikan keaslian sebuah dokumen.
“Jadi dengan adanya tinta ini sangat diharapkan untuk meminimalisir kejahatan-kejahatan yang berkaitan dengan pemalsuan dokumen, seperti paspor atau visa. Lalu untuk cek keasliannya kita tinggal menyinari tinta tersebut. Kalau misal ada warna yang keluar berarti dokumen tersebut asli,” terangnya.