Ia yakin pencemaran terjadi setelah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan pabrik daur ulang plastik berdiri di sekitar kampung mereka. Sebelumnya, kondisi air tidak pernah menimbulkan masalah.
“Ada yang bilang air tercemar karena warga buang air besar sembarangan. Padahal ikan mati dan air hitam itu baru terjadi setelah ada TPA dan pabrik. Dulu kami bisa mandi di kolam, di sungai. Sekarang, menyentuh air kolam saja takut gatal. Mereka yang mencemari wilayah kami,” pungkasnya dengan nada kesal. (Ayu Sabrina)