Pimpinan Rumah Tahfidz di Tasikmalaya Diperiksa Polisi, Dilaporkan Karena Diduga Rudapaksa Santriwati

Pimpinan rumah tahfidz Daarul Ilmu Kota Tasikmalaya diperiksa Pllisi, kasus dugaan rudapaksa santriwati
AR (45), Pimpinan Rumah Tahfidz Daarul Ilmi berada di ruang Unit PPA Sat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota untuk menjalani pemeriksaan atas laporan dugaan kasus asusila, Kamis (9/1/2025)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pimpinan Rumah Tahfidz Daarul Ilmi Kota Tasikmalaya, AR (45) diperiksa Sat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, Kamis (9/1/2025). Hal ini berkaitan dengan laporan dugaan rudapaksa yang dilakukan pria yang juga aktivis keagamaan tersebut.

Dari informasi yang dihimpun Radartasik.id, hal itu bermula dari laporan orang tua salah satu santriwati asal Gunung Tanjung Kabupaten Tasikmalaya ke Polres Tasikmalaya Kota. Di mana AR disebut telah melakukan rudapaksa kepada santriwati yang masih berusia 13 tahun.

Polisi pun menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan penyelidikan. Salah satunya yakni melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, melakukan visum dan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) yakni salah satu perumahan di Kecamatan Mangkubumi.

Baca Juga:Perampok Modus Cari Jas Hujan, Kasir Minimarket Samping Bale Kota Tasikmalaya Ditodong Air SoftgunPunya Ketua Baru, Koni Kota Tasikmalaya Siap Kondisikan Urusan Duit Atlet dan Cabor

Setelah itu, AR pun datang ke Mapolresta untuk menjalani pemeriksaan sebagai terlapor. Informasi yang beredar, AR sudah merudapaksa santriwati tersebut sebanyak 10 kali sejak tahun 2023 sampai 2024.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Herman Saputra menerangkan bahwa pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 7 orang saksi. Selanjutnya pihaknya segera melakukan pemeriksaan terhadap terlapor. “Akan kita tanyakan benar tidaknya dia melakukan perbuatan tersebut (rudapaksa),” ucapnya kepada wartawan.

Sementara ini kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan dan belum ada penetapan status tersangka. Polisi pun akan mendalami hasil visum korban untuk kepentingan penyelidikan. “Untuk visum nanti, kita belum pelajari,” katanya.

Sehari sebelumnya, petugas dan tokoh masyarakat di lingkungan rumah tahfidz Daarul Ilmi tersebut langsung menurunkan atribut-atribut yayasan yang terpasang. Para orang tua pun sudah melakukan penjemputan terhadap anak-anak mereka yang sebelumnya belajar di yayasan yang dipimpin AR.

Kasus ini cukup mencuat mendapat sorotan dari publik Tasikmalaya. Bagaimana tidak, figur AR merupakan aktivis yang cukup frontal dalam gerakan perlawanan terhadap kemaksiatan dari mulai miras sampai perbuatan asusila. (Rangga Jatnika)

0 Komentar