Indonesia Bisa Hemat USD 5,2 Miliar Berkat Swasembada Pangan, Apa yang Perlu Dilakukan?

Swasembada Pangan
Menteri Perdagangan, Budi Santoso, berbicara dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, di Surabaya pada 7 Januari 2025. (Dok. Kementerian Perdagangan)
0 Komentar

SURABAYA, RADARTASIK.ID – Menteri Perdagangan, Budi Santoso, yang akrab disapa Mendag Busan, menyampaikan bahwa tercapainya swasembada pangan dapat menghasilkan penghematan devisa sebesar USD 5,2 miliar.

Mendag Busan memperkirakan penghematan tersebut dapat dicapai apabila swasembada berhasil diterapkan pada empat komoditas utama, yaitu beras, gula, garam, dan jagung.

Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen mendukung upaya ini, terutama untuk keempat komoditas yang menjadi fokus utama tersebut.

Baca Juga:Stafsus Presiden Yovie Widianto dan Kemendikti Saintek Bahas Multiplier Effect Festival Musik untuk EkonomiInter Menelan Kekalahan Pahit dari AC Milan, Inzaghi: Kami Pulang untuk Menjilat Luka

Hal ini disampaikan oleh Mendag Busan dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan yang digelar di Surabaya pada tanggal 7 Januari 2025.

Rapat ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dan juga dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah di Jawa Timur.

”Apabila swasembada untuk empat komoditas tersebut (beras, gula, garam, dan jagung) dilakukan, kita dapat menghemat devisa sekitar USD 5,2 miliar,” ungkap Mendag Busan dalam keterangan persnya.

Penghematan tersebut, lanjut dia, nantinya dapat dialihkan untuk berbagai kebutuhan lain, seperti penyediaan pupuk untuk pertanian dan dukungan bagi sektor perikanan.

Selain itu, Mendag Busan mengungkapkan bahwa dalam lima tahun terakhir (2020-2024), Indonesia masih mengimpor beras, gula, garam, dan jagung dalam jumlah yang cukup besar.

Meski demikian, ia mencatat bahwa tren impor gula dan garam selama periode tersebut mengalami penurunan yang signifikan.

Rapat koordinasi ini juga menjadi platform penting bagi pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk berkolaborasi dalam mewujudkan target swasembada pangan pada tahun 2027 yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga:Di Bawah Conceicao, AC Milan Jadi Spesialis Pemberi Harapan Lalu Menghancurkan, Juventus-Inter Jadi KorbanAC Milan Juara Piala Super Italia, Rafael Leao: Apa yang Conceicao Katakan, Itu yang Saya Butuhkan

Diskusi dalam rapat tersebut berfokus pada bagaimana memanfaatkan potensi pertanian di Jawa Timur untuk mendukung pencapaian tersebut.

Mendag Busan juga menyoroti beberapa produk pangan yang telah menunjukkan keberhasilan swasembada, di antaranya minyak kelapa sawit (CPO), yang memiliki pangsa pasar ekspor nasional sebesar 11,2 persen.

Di Jawa Timur, CPO menempati posisi ekspor pangan utama, diikuti oleh ikan dan produk olahannya, gula, susu, bawang merah, kedelai, jagung, dan daging ayam.

Menurut Mendag Busan, surplus yang terjadi pada beberapa komoditas di Jawa Timur, seperti CPO dan ikan olahan, menunjukkan bahwa swasembada pangan sudah dapat tercapai pada beberapa produk, dan hal ini bisa diperluas untuk komoditas lainnya.

0 Komentar