Metode Ekonomi Hijau dalam Pengoperasian Pabrik Daur Ulang Plastik di Tamansari Dipertanyakan

pencemaran air di tamansari
gambar ilustrasi: DALL.E ChatGPT
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pegiat Pasar Gratis Tasikmalaya, Ilham, menilai Pemerintah Kota Tasikmalaya bersikap oportunis terkait isu lingkungan yang melibatkan pabrik daur ulang plastik milik salah satu anggota DPRD.

Menurutnya, meskipun pabrik tersebut digembar-gemborkan menggunakan metode ekonomi hijau, usaha yang mereka jalankan pada kenyataannya menimbulkan pencemaran lingkungan.

Ilham mengutip pernyataan Guy McPherson, seorang professor emeritus dalam sumber daya alam dan ekologi, yang mengatakan bahwa: “Jika Anda menganggap ekonomi lebih penting daripada lingkungan, coba tahan napas saat menghitung uang Anda.”

Baca Juga:2024, Tahunnya H Amir Mahpud!Direktur RSUD dr Soekardjo Budi Tirmadi Ungkap Alasan PHK 56 Pegawai

Kutipan ini, menurut Ilham, relevan untuk menggambarkan bagaimana pemerintah lebih mementingkan aspek ekonomi dibandingkan dampak lingkungan yang ditimbulkan.

“Pemkot Tasikmalaya seolah ingin menunjukkan keberhasilan dalam menerapkan ekonomi hijau, tetapi kenyataannya mereka justru memfasilitasi aktivitas yang merusak lingkungan. Ini adalah sikap oportunis yang mengkhianati prinsip dasar keberlanjutan,” tegas Ilham.

Metode Ekonomi Hijau yang Dipertanyakan

Pabrik daur ulang plastik yang disebut menggunakan pendekatan ekonomi hijau dinilai hanya menjadi tameng untuk menutupi dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Ilham menyebut pencemaran yang terjadi, seperti limbah cair yang mencemari lingkungan sekitar dan buruknya pengelolaan limbah oleh pabrik, sebagai bukti nyata dari kegagalan implementasi konsep tersebut.

“Ekonomi hijau seharusnya tidak hanya menjadi jargon, tetapi benar-benar diterapkan untuk memastikan bahwa setiap aktivitas produksi tidak merugikan lingkungan dan masyarakat sekitar,” tambahnya.

Dia pun mendesak Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk segera bertindak tegas terhadap pabrik daur ulang plastik.

Ilham menilai bahwa selama ini pemerintah hanya memberikan ruang bagi aktivitas yang merugikan lingkungan dengan alasan keterbatasan anggaran atau prioritas pembangunan lainnya.

Baca Juga:Persikotas Melaju ke Semifinal Liga 4 Seri Jawa Barat Usai Menang Dramatis 2-1 Lawan Maung AnomApple Dikabarkan Siap Bangun Pabrik di Bandung dan Batam, Larangan Penjualan iPhone 16 Segera Dicabut?

“Jika Pemkot benar-benar peduli terhadap keberlanjutan, mereka harus membuktikannya dengan menindak tegas pelaku pencemaran lingkungan, bukan malah memberikan celah bagi mereka untuk beroperasi dengan dalih ekonomi hijau,” ujarnya.

Refleksi untuk Masa Depan

Melalui kritik ini, Ilham berharap pemerintah dan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

“Tidak ada artinya membangun ekonomi jika lingkungan yang menopangnya hancur. Lingkungan adalah fondasi kehidupan, bukan hanya opsi yang bisa diabaikan,” pungkasnya.

0 Komentar