GARUT, RADARTASIK.ID – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasir Bajing di Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut menerima sampah kiriman setiap harinya sebanyak 200 ton. Itu sampah dari Kota Bandung.
“Itu kita ada di angka 200 ton per hari. 200 ton ini selama 3 bulan yang sudah disepakati di kontraknya,” ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut Nurdin Yana, Selasa 7 Januari 2025.
Ia menyebut, kerja sama itu diminta gubernur untuk melakukan koordinasi, ketika satu posisi kondisi tidak memiliki sarana prasarananya maka kabupaten/kota terdekat harus membantu.
Baca Juga:14 Orang Meninggal Karena DBD di Garut, Selama Tahun 2024 Ada 3.200 KasusPengunjung Taman Satwa Cikembulan Garut Membeludak, Feeding Hewan Masih Jadi Daya Tarik
Nurdin menuturkan, jika nantinya TPA Legok Nangka sudah bisa digunakan, sampah-sampah kiriman tersebut tidak akan dibuang ke Pasir Bajing.
“Konteksnya kan kalau misal Legok Nangka sudah jalan, itu kan tidak ada persoalan. Semua kan bisa masuk kesitu,” katanya.
Namun karena sampai saat ini TPA Legok Nangka belum bisa gunakan, pihaknya membantu terkait dengan sampah kiriman ini.
“Akhirnya minta ke Kabupaten Garut setidaknya untuk saling menolong terkait dengan sampah ini,” tuturnya.
Ia mengatakan, Pemkot Bandung juga tidak serta merta membuang sampah ke Kabupaten Garut.
Tetapi ada bentuk kompensasi yakni Rp 75.000 per ton diberikan ke Pemkab Garut dan langsung masuk ke kas daerah.
Selain itu, ada hal-hal lain yang dibangun untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat setempat.
Baca Juga:Kabar Baik! Bantuan bagi Warga Terdampak Gempa Bumi di Pasirwangi Garut Segera Disalurkan1.000 Siswa di Garut Mulai Dapat Makan Bergizi Gratis
“Disamping itu juga ada bentuk lain dimana ada bentuk katakanlah komunikasi politik yang dibangun, dalam arti memberikan kenyamanan kepada warga setempat,” katanya.
Ia menyebut, kapasitas TPA Pasir Bajing masih luas. Hanya saja akses jalan yang cukup susah untuk mencapai sisi barat TPA.
“Sebetulnya di sebelah sana itu masih luas, di sebelah barat. Cuma jalan pemberian aksesnya itu ini yang barangkali harus kita bongkar seperti itu,” pungkasnya. (Agi Sugiana)