Air Bersih Diberi Disinfektan, Diklaim Bisa Cegah Penyebaran Kasus DBD

Kasus dbd
Direktur Perumda Tirta Anom Kota Banjar E Fitrah Nurkamilah saat menjelaskan masalah air bersih. (Anto Sugiarto/Radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Jumlah kasus DBD di Kota Banjar tahun 2024 mencapai 387, naik 7 kali lipat dari tahun 2023 yang hanya 53 kasus. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan kasus itu, salah satunya dilakukan Perumda Tirta Anom Banjar.

Direktur Perumda Tirta Anom Kota Banjar E Fitrah Nurkamilah mengatakan air bersih milik PDAM sudah mengandung disinfektan, untuk mencegah terbentuknya bakteri jentik nyamuk penyebab DBD.

“Pemberian disinfektan dilipatgandakan agar terhindar dari penyakit DBD,” ucapnya, Selasa 7 Januari 2025.

Baca Juga:14 Orang Meninggal Karena DBD di Garut, Selama Tahun 2024 Ada 3.200 KasusIdentitas Jasad Misterius di Sungai Citanduy Kota Banjar Akhirnya Terungkap

Diakuinya penggunaan air PDAM yang terkandung disinfektan masih aman dan sudah distandarisasi untuk kebutuhan air bersih, bukan diminum. Pemberian disinfektan telah melalui hasil Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

Pemberian disinfektan masih diambang wajar sesuai perhitungan kesehatan. “Makanya kita dobelkan pemberian disinfektan sebagai antisipasi kasus DBD,” jelasnya. (Anto Sugiarto)

0 Komentar