Berbuntut Panjang! Komunitas Vespa Tasikmalaya Laporkan Kasus Pengeroyokan ke Polisi

vespa tasikmalaya
Sejumlah perwakilan komunitas Vespa Tasikmalaya dan kuasa hukum korban melaporkan kasus pengeroyokan terhadap scooterist pada malam tahun baru di Jalan HZ Mustofa, Jumat 3 Januari 2025. (Firgiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sejumlah komunitas Vespa yang ada di Kota Tasikmalaya ramai-ramai mendatangi kantor Polsek Tawang pada Jumat 3 Januari 2025.

Mereka melaporkan kejadian pengeroyokan yang menimpa dua orang scooteris pada saat merayakan malam pergantian tahun di Jalan KHZ Mustofa.

Peristiwa ini terjadi pada 31 Desember 2024, sekitar pukul 23.57 WIB. Dua anggota komunitas Situbel (Scooterist Independen Beda Lembur), Fajar dan Ridho, dikeroyok sekelompok orang.

Baca Juga:2024, Tahunnya H Amir Mahpud!Direktur RSUD dr Soekardjo Budi Tirmadi Ungkap Alasan PHK 56 Pegawai

Dalam rekaman video amatir berdurasi 21 detik dan 6 detik yang viral di media sosial, terlihat seorang pemuda dengan vespa berwarna merah sedang menggeber gas motornya atau sering disebut “nge-blayer” di Jalan KHZ Mustofa.

Tiba-tiba ia ditendang dan dipukul oleh seorang pria yang mengenakan hoodie gelap. Ketika rekannya berusaha melerai, empat orang tak dikenal justru mengeroyoknya.

Akibatnya kedua korban mengalami luka. Kuasa hukum korban pun, Opik Taupikul Haq, ramai-ramai melaporkan kejadian it uke Polsek Tawang dengan didampingi sejumlah perwakilan komunitas Vespa yang ada di Tasikmalaya.

Mulai dari biro hukum Pengurus Pusat Scooter Owner Group (SOG) Indonesi yang, didampingi Ketua Cabang SOG Tasikmalaya, Tantan Ridwan, Ketua Sekuter Tasikmalaya Bersatu, Feri Rosandi. Ditambah lagi, sejumlah pengurus komunitas serupa mulai dari Scooter Tasikmalaya Club (STC), Vespa Freedom Club dan lainnya.

Menurut para pelapor, tindakan kekerasan ini diduga memiliki motif sentimen terhadap komunitas vespa, mengingat banyak pemotor lain juga melakukan aksi serupa, tetapi hanya pengendara vespa yang menjadi sasaran.

“Kami menuntut agar terduga pelaku segera ditangkap. Jika dibiarkan, ada potensi gejolak sosial, terutama karena solidaritas komunitas vespa sangat kuat, bahkan bisa memancing respons dari luar daerah,” tegas Opik.

Ia juga menyatakan bahwa aksi main hakim sendiri ini tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.

Baca Juga:Persikotas Melaju ke Semifinal Liga 4 Seri Jawa Barat Usai Menang Dramatis 2-1 Lawan Maung AnomApple Dikabarkan Siap Bangun Pabrik di Bandung dan Batam, Larangan Penjualan iPhone 16 Segera Dicabut?

“Kami mendorong kepolisian bertindak tegas sesuai hukum yang berlaku. Pelaku kekerasan harus diberi pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.

Opik juga meluruskan informasi yang menyebut korban berada di bawah pengaruh minuman keras saat kejadian.

“Itu tidak benar. Korban dalam kondisi sadar. Justru ada indikasi kuat bahwa pelaku yang berada di bawah pengaruh miras dan diduga memiliki keterkaitan dengan geng motor,” ungkapnya.

0 Komentar