AC Milan Kalahkan Juventus, Conceicao Ngambek: ”Selama 5 Menit di Ruang Ganti, Saya Jelas Tak Berikan Pelukan

Conceicao
Sergio Conceicao memberikan arahan kepada Christian Pulisic dalam kemenangan AC Milan atas Juventus 2-1 di semifinal Piala Super Italia, Sabtu, 4 Januari 2025. (Serie A/X)
0 Komentar

RIYADH, RADARTASIK.ID – Debut Sergio Conceicao sebagai pelatih AC Milan berlangsung dramatis dan penuh emosi.

Meski baru ditunjuk beberapa hari sebelum laga dan dalam kondisi kurang sehat akibat flu, Conceicao mampu membawa Rossoneri—julukan AC Milan—melaju ke final Supercoppa Italiana setelah mengalahkan Juventus dengan skor 2-1, Sabtu, 4 Januari 2024.

Pertandingan yang digelar di Riyadh ini sempat berjalan sulit bagi AC Milan.

Baca Juga:Juventus Dikalahkan AC Milan, Locatelli: Saya Membuat Kesalahan yang Sangat MenentukanDedikasi Fauzan, Mahasiswa Polbangtan Bogor yang Menggali Potensi Lewat Organisasi dan Kepedulian Sosial

Juventus unggul lebih dahulu melalui gol Kenan Yildiz, sementara Rossoneri tampak kesulitan menemukan ritme permainan.

Namun, semuanya berubah di babak kedua setelah pelanggaran Manuel Locatelli terhadap Christian Pulisic menghasilkan penalti yang berhasil dieksekusi dengan baik.

Hanya berselang empat menit, umpan silang Yunus Musah yang membentur Federico Gatti mengantarkan gol kedua bagi Milan, membalikkan keadaan menjadi kemenangan.

Setelah pertandingan, Conceicao mengungkapkan bahwa performa timnya di babak pertama tidak memuaskan.

Menurutnya, Milan tampil ragu di lini pertahanan dan tidak tepat dalam mengatur pressing.

Ia menyebut babak pertama memperlihatkan Milan yang sama seperti beberapa pekan sebelumnya, lamban dalam menggerakkan bola dan kehilangan kepercayaan diri.

”Saya tidak di sini untuk berteman, saya di sini untuk menang,” ujarnya kepada Sport Mediaset seperti dikutip Football Italia.

Namun, jeda babak pertama menjadi momen krusial.

Baca Juga:Mahasiswa Polbangtan Bogor Berbagi Pengalaman Magang di Petrokimia GresikPelatih Baru AC Milan Sergio Conceicao Bebicara soal Kekuatan Juventus dan Anaknya yang Akan Jadi Lawan

Conceicao menegaskan bahwa perubahan dilakukan dengan mendalam, baik secara taktik maupun mental.

”Pada jeda babak pertama, kami mengubah beberapa hal, saling menatap mata, dan para pemain harus menyadari apa yang perlu mereka lakukan untuk memenangkan pertandingan,” jelas pelatih asal Portugal ini.

Keberanian dan kerja keras di babak kedua, katanya, menjadi kunci kemenangan tim. ”Mereka harus melakukan apa yang telah kami persiapkan. Jika kalah 0-2 atau 0-3, itu adalah tanggung jawab saya,” tegasnya.

Gaya Kepelatihan yang Tegas

Gaya manajemen Conceicao tampak sangat berbeda dari pendekatan Stefano Pioli yang cenderung seperti ayah-anak, atau diplomasi lembut ala Paulo Fonseca.

Ia mengakui bahwa dirinya bukan pelatih yang gemar memberikan pujian atau pelukan kepada pemain, melainkan seseorang yang lebih sering menegur dan menuntut.

0 Komentar