Lirik Lagu Bunga Maaf dari The Lantis, Penyesalan Mendalam Telah Melukai Hati 

The Lantis (instagram.com @thelantis)
Lirik Lagu Bunga Maaf dari The Lantis
0 Komentar

RADARTASIK.ID– Lagu Bunga Maaf yang dirilis tahun 2024 merupakan salah satu karya band Indie asal Jakarta The Lantis, yang menyentuh hati dengan liriknya yang penuh makna penyesalan dan harapan.

Lagu ini masuk ke dalam album dengan judul yang sama, Bunga Maaf, dan mengusung genre retro dan modern indie pop.

Lirik lagu ini ditulis oleh kolaborasi empat musisi berbakat, yaitu Rendy Pandugo, Giri Virandi, Ravi Rinaldy, dan Muhammad Rifzki Dzaky Fauzan.

Baca Juga:Sinopsis Film 2nd Miracle In Cell No. 7, Film yang Sukses Bikin Nangis PenontonInilah Deretan Pemenang Indonesian Music Awards 2024, ada Salma Salsabil, Tiara Andini hingga Lesti Kejora 

Lagu “Bunga Maaf” menggambarkan rasa penyesalan mendalam dari seseorang yang telah melukai hati pasangannya di masa lalu. Luka yang ditinggalkan masih membekas, meskipun hubungan itu telah berlalu.

Dalam bait-bait awal, disebutkan bahwa luka tersebut mungkin masih ada, meski waktu terus berjalan dan semuanya terasa berbeda tanpa kehadiran orang yang dicintai.

Ada harapan tersembunyi di balik penyesalan, di mana si tokoh dalam lagu ini ingin mengulang waktu yang telah hilang. Ia menyadari bahwa egonya telah merusak hubungan mereka.

Permohonan maaf diungkapkan melalui simbol “bunga maaf,” yang sayangnya telah layu karena sikap keras kepala di masa lalu. Meski begitu, ia tahu bahwa segala upaya mungkin sudah terlambat untuk memperbaiki semuanya.

Lagu ini memiliki pesan emosionla yang menyentuh secara universal tentang cinta, kehilangan, dan penyesalan.

Lagu ini mengingatkan pendengarnya bahwa kesalahan dalam hubungan sering kali sulit untuk diperbaiki jika dibiarkan terlalu lama. Sikap keras kepala dan ego yang terlalu besar dapat menjadi penyebab utama kehancuran suatu hubungan.

Berikut Lirik Lagu Bunga Maaf

Hai

Masihkah

Luka itu

Ada di sana

Yang ku Tinggalkan

Saat kita Masih bersama

Kini waktu terasa berbeda

Tanpa hadirmu

Keras hati yang dulu bicara

Berujung pilu

Andai Angin mengulang

Sebuah masa yang t’lah usang

Kan ku telan isi bumi hanya untukmu

Terima bunga maafku

Layu termakan egoku

Meski ku tahu

Tak bisa

Oh Mungkinkah Ada rindu

Dibalik benci itu

Yang perlahan

Menghilang Saat nyamanku tak lagi kau butuh

Kini waktu terasa berbeda

0 Komentar