Mahasiswa Polbangtan Bogor Dukung Perluasan Areal Tanam dengan Konversi Energi di Jonggol

Perluasan Areal Tanam
Mahasiswa Polbangtan Bogor turut mendampingi pelaksanaan program konversi BBM ke BBG untuk mesin pompa air di BPP Wilayah XII Jonggol pada November lalu. (Polbangtan Bogor)
0 Komentar

BOGOR, RADARTASIK.ID – Program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk mesin pompa air telah berhasil dilaksanakan di BPP Wilayah XII Jonggol pada November lalu.

Program ini merupakan kolaborasi strategis antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Pertanian, bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemanfaatan pompa air dalam mendukung perluasan areal tanam (PAT).

Kegiatan ini melibatkan sejumlah pihak, termasuk penyuluh pertanian, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Pertamina, serta Kementerian ESDM.

Baca Juga:Polbangtan Bogor Kembangkan Contract Farming, Kunci Sukses Milenial dalam Pertanian ModernStrategi Regenerasi Petani di Kabupaten Tasikmalaya Melalui Pengembangan SDM Pertanian

Tidak hanya memberikan paket konversi pompa air berbasis BBG, program ini juga menyediakan pelatihan teknis mengenai pemasangan, penggunaan, dan perawatan mesin tersebut.

Petani penerima manfaat menunjukkan respon positif terhadap bantuan yang diberikan.

Selain perangkat konversi, mereka juga mendapatkan perlengkapan tambahan berupa oli dan tabung gas LPG.

Bantuan ini diyakini dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri petani dalam mengelola lahan pertanian mereka secara lebih optimal.

Program ini dirancang untuk menyediakan solusi energi hemat yang lebih ramah lingkungan, ekonomis, dan efisien dibandingkan penggunaan mesin berbasis BBM.

Mahasiswa Polbangtan Bogor, Awan Sobaran dan Muhammad Aldiki Fadholi dari Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, turut berperan aktif dalam program ini.

Mereka melaksanakan pengabdian masyarakat dengan mendukung pelaksanaan PAT dan membina petani setempat agar lebih memahami penggunaan teknologi baru.

Awan menjelaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM yang harganya sering tidak stabil, sekaligus mendorong pemanfaatan gas bumi yang lebih ekonomis dan stabil.

Baca Juga:Hasil Napoli vs Venezia 1-0: Jay Idzes Handball, Lukaku Gagal Lagi Eksekusi Penalti Jadi Pelatih Terbaik 2024 Bersama Real Madrid, Carlo Ancelotti: Ini Adalah Tahun yang Luar Biasa

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, penyuluh, dan petani untuk memastikan alat yang diberikan dapat digunakan secara optimal dan berkelanjutan.

Kementerian Pertanian menyatakan bahwa program ini tidak hanya membantu petani dari segi teknis, tetapi juga mendorong adopsi teknologi modern di sektor pertanian.

Dengan penerapan pompa air berbasis BBG, produktivitas petani diharapkan meningkat, biaya operasional berkurang, dan dampak positif terhadap lingkungan semakin dirasakan.

Diharapkan, semangat petani dalam mengelola lahan semakin tinggi sehingga program perluasan area tanam dapat berjalan lancar.

0 Komentar