Strategi Regenerasi Petani di Kabupaten Tasikmalaya Melalui Pengembangan SDM Pertanian

Regenerasi Petani di Kabupaten Tasikmalaya
YESS PPIU Jawa Barat melalui DIT Tasikmalaya menggelar FGD bertema Pengembangan SDM Pertanian melalui Regenerasi Petani pada Kamis, 5 Desember 2024 
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dalam upaya meningkatkan keberlanjutan sektor pertanian sebagai salah satu pilar utama perekonomian daerah, YESS PPIU Jawa Barat melalui DIT Tasikmalaya menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian melalui Regenerasi Petani.

FGD yang digelar pada Kamis, 5 Desember 2024, ini bertujuan untuk merumuskan strategi konkret guna mendorong regenerasi petani di Kabupaten Tasikmalaya.

Kegiatan yang berlangsung di Kantor Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan di sektor pertanian.

Baca Juga:Program K-Smart, Polbangtan Bogor dan EPIS Korea Selatan Buka Pelatihan Inovatif untuk Masa Depan Pertanian InPolbangtan Bogor Tingkatkan Kompetensi melalui Seminar Hasil Penelitian Dosen

Beberapa tokoh yang hadir antara lain Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya Tatang Wahyudin, serta Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Alam (SDA) Bappelitbangda, Yosef Chevy.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, terus mendorong peningkatan produksi pangan strategis di tingkat nasional.

Untuk mencapai hal ini, diperlukan SDM pertanian yang berasal dari usia produktif dan memiliki potensi besar.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, menjelaskan bahwa program YESS diharapkan dapat menjadi tolak ukur dalam mencetak petani milenial.

Para petani ini diharapkan mampu memberdayakan sumber daya alam melalui keunggulan sumber daya manusia, khususnya di dunia bisnis pedesaan.

Dalam forum tersebut, Tatang Wahyudin menyampaikan bahwa regenerasi petani merupakan tantangan besar di Kabupaten Tasikmalaya.

Menurutnya, generasi muda perlu didukung dengan ruang yang memadai untuk berkontribusi di sektor pertanian.

Baca Juga:Kenali 5 Kunci Utama yang Akan Mengubah Hidup Selamanya, Mahasiswa Polbangtan Bogor Harus TahuBBPP Ketindan Pelajari Cara Polbangtan Bogor Tingkatkan Daya Saing Pertanian Lewat Inkubator Agribisnis

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, komunitas petani, dan lembaga pendidikan dalam mewujudkan hal tersebut.

Senada dengan itu, Yosef Chevy menyoroti perlunya integrasi antara program pengembangan pertanian dan rencana pembangunan daerah.

Ia menjelaskan bahwa peningkatan kualitas SDM di sektor pertanian harus dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, serta penerapan inovasi teknologi.

FGD ini dianggap sebagai langkah awal untuk merumuskan strategi yang lebih terarah dalam mendukung regenerasi petani.

Diskusi ini menghasilkan beberapa rekomendasi penting, antara lain pengembangan kurikulum berbasis pertanian di sekolah-sekolah, pemberian insentif kepada petani muda, serta pendampingan dalam pemanfaatan teknologi pertanian modern.

0 Komentar