CIAMIS, RADARTASIK.ID – Penumpukan sampah di aliran Sungai Citanduy, khususnya di lokasi Sayangkaak, Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, menjadi perhatian serius.
Sampah yang terdiri dari plastik, kayu, dan material lainnya ini mengalir hingga mendekati Bendungan Leuwikeris. Kondisi ini mengganggu potensi wisata air dan ekosistem sekitar.
Ketua Pecinta Lingkungan Hidup Tatar Galuh, Ciamis, Mumu, menyebut bahwa sampah-sampah tersebut sebagian besar merupakan kiriman dari anak-anak sungai di Tasikmalaya dan Ciamis.
Baca Juga:2024, Tahunnya H Amir Mahpud!Direktur RSUD dr Soekardjo Budi Tirmadi Ungkap Alasan PHK 56 Pegawai
“Padahal aliran Sungai Citanduy di Sayangkaak bisa potensi wisata air, karena adanya banyak sampah para pengunjung dikhawatirkan enggan untuk datang kembali. Lalu masyarakat yang hobi memancing juga terganggu dengan banyaknya tumpukan sampah tersebut,” ujar Mumu kepada Radar, Senin 30 Desember 2024.
Menurutnya, jika masalah ini dibiarkan terlalu lama, sampah akan semakin menumpuk, terutama saat musim hujan.
Sebelum sampai ke Bendungan Leuwikeris, sampah-sampah ini tertahan di aliran Sungai Citanduy di Sayangkaak.
“Oleh karena perlu regulasi yang jelas untuk penanganan sampah sepanjang Sungai Citanduy sampai ke Bendungan Leuwikeris. Oleh karenanya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy harus duduk bersama dengan pemerintah daerah dan desa supaya menjaga sungai dari sampah,” tambahnya.
Selain itu, Mumu mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai.
“Di sini perlu pencegahan yaitu jangan sampai membuang sampah ke sungai,” tegasnya.
Kepala Desa Handapherang, Tantan Sontani, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi dari humas BBWS Citanduy terkait rencana pertemuan untuk membahas penanganan sampah.
Baca Juga:Persikotas Melaju ke Semifinal Liga 4 Seri Jawa Barat Usai Menang Dramatis 2-1 Lawan Maung AnomApple Dikabarkan Siap Bangun Pabrik di Bandung dan Batam, Larangan Penjualan iPhone 16 Segera Dicabut?
Aliran Sungai Citanduy yang melintasi dua daerah, yakni Tasikmalaya dan Ciamis, memerlukan koordinasi antardaerah.
“Kemungkinan ketika ada pembersihan sampah di aliran Sungai Citanduy dekat Bendungan Leuwikeris, memungkinkan alat pengangkut sampah lewat di Sayangkaak. Penanganan sampahnya, kita pun menunggu rapat itu,” kata Tantan.
Ia menambahkan, sampah yang menumpuk di Sayangkaak sebagian besar merupakan kiriman dan tertahan oleh penahan sampah di aliran sungai untuk mencegahnya masuk ke Bendungan Leuwikeris.