Sementara itu, Nuralisa Ratna Dewi, alumni Polbangtan Bogor, memaparkan pencapaian dalam pengelolaan pertanian modern.
Ia menyebutkan bahwa konsolidasi lahan telah mencapai lebih dari 63%, dengan hampir 69% petani menjadi anggota koperasi.
Pengelolaan alat mesin pertanian (alsintan) juga menunjukkan hasil positif, seperti penggunaan 73% combine harvester dan 79% pompa air yang terkonsolidasi.
Baca Juga:Strategi Regenerasi Petani di Kabupaten Tasikmalaya Melalui Pengembangan SDM PertanianProgram K-Smart, Polbangtan Bogor dan EPIS Korea Selatan Buka Pelatihan Inovatif untuk Masa Depan Pertanian In
Melalui unit bisnis koperasi yang mencakup perbenihan, perbengkelan alsintan, dan RMU, efektivitas operasional serta pendapatan koperasi meningkat signifikan.
Kolaborasi ini menjadi contoh implementasi pertanian modern yang efisien dan berorientasi pasar. (wsd/rls)