”Jadi ketika sampai ke tempat karcis Kawah Galunggung, mereka tidak bayar,” katanya.
Setelah bisa masuk pintu objek wisata, mereka berempat tetap diangkut menggunakan mobil ke kawah Gunung Galunggung karena keukeuh ingin menuju kawah.
Di kawah, mereka menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk berfoto-foto dan menikmati momen langka tersebut.
Baca Juga:Strategi Regenerasi Petani di Kabupaten Tasikmalaya Melalui Pengembangan SDM PertanianSudah Masuk Antrean Kemendagri, 9 Kecamatan Diusulkan Masuk DOB Tasikmalaya Utara
Tidak sedikit pengunjung lain yang memberikan makanan atau camilan sebagai bentuk simpati terhadap perjalanan mereka yang penuh perjuangan.
Setelah puas menikmati pemandangan, mereka pun memutuskan untuk kembali ke bawah pada sore hari.
Perjalanan turun ini tidak kalah beratnya, namun sepeda mereka akhirnya diangkut menggunakan mobil Polhut sampai diantarkan ke pos Lanud Wiriadinata di Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.
Petugas tidak mengantarkan ke empat murid SD tersebut hingga ke rumah masing-masing lantaran kendaraan akan digunakan.
Di samping itu, ke empat bocah tersebut juga meminta untuk tidak diantar sampai ke rumah, mungkin agar tidak diketahui oleh orang tua mereka.
”Mereka kembali menggunakan sepeda dari Pos Lanud sampai ke rumahnya masing-masing. Dari Galunggung itu sekitar pukul 15.30 WIB sampai Pos Lanud sekitar pukul 16.30 WIB,” ungkap Adi.
Sementara itu, Ari Permana, petugas Pos Kawah Gunung Galunggung, turut mengonfirmasi kejadian ini dan menyatakan bahwa perjalanan para bocah tersebut dimulai dari Manonjaya pukul 06.00 WIB dan tiba di pos kawah sekitar pukul 14.00 WIB, setelah menempuh perjalanan selama sekitar tujuh jam.
Baca Juga:Meningkatkan Kesejahteraan Petani Kabupaten Tasikmalaya, Upland Hadir dengan Modal Pembiayaan yang MudahKalau Ada Apa-Apa saat Liburan Natal dan Tahun Baru, Datangi Posko BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Ada di 5 Lokasi
Keempat bocah ini, yang paling kecil merupakan siswa kelas 2 SD dan yang terbesar adalah kelas 6 SD, cukup nekat karena hanya membawa uang Rp 6.000, yang bahkan sudah habis selama perjalanan.
Para petugas juga terkejut melihat anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar tersebut mengayuh sepeda BMX yang tidak sesuai dengan kondisi jalan yang menurun dan terjal.
Melihat kondisi tersebut, menurut Ari, petugas wisata bersama polsek dan polhut sepakat untuk mengevakuasi para bocah ini menggunakan mobil, dan mereka diantar sampai ke pos Lanud Wiriadinata.
Sebelum diangkut, keempat bocah ini diajak bermain di parkiran kawah Gunung Galunggung dan diberi uang jajan oleh polhut dan para atlet sepeda dari Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kabupaten Tasikmalaya yang sedang berlatih di lokasi. (Radika Robi Ramdani)