TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Di tengah belum selesainya masalah pencemaran air di sekitar wilayah TPA Ciangir Kelurahan Tamansari, kini muncul masalah lain.
Aktivis lingkungan dan warga setempat menemukan adanya kebocoran gas metana dari tumpukan sampah yang ditangani dengan metode sanitary landfill.
Hal ini ditunjukkan oleh aktivis lingkungan dari Tamansari, Agus Sofyan alias Jarwo.
Baca Juga:Persikotas Naik Kelas Usai Raih Peringkat Tiga di Liga 4 Seri 2 Jawa BaratDirektur RSUD dr Soekardjo Budi Tirmadi Ungkap Alasan PHK 56 Pegawai
Ia menunjukkan potret temuan gas metana di sekitar lahan sanitarry landfill, TPA Ciangir.
Ia khawatir hal itu akan berdampak buruk bagi warga sekitar. Sebab gas metana bisa terbakar dan berpotensi menyebabkan ledakan.
“Memang di TPA Ciangir itu kan memang sumbernya gas metan. Tapi yang mesti disentil terkait penggunaan lapang. Pasti memunculkan gas metan,” kata Jarwo saat ditemui di Tamansari, Minggu 29 Desember 2024.
Berdasarkan pantauannya, lapangan sepak bola mini di atas timbunan sampah itu, kini kondisinya tidak sebaik saat digunakan oleh pejabat Pemerintah Kota Tasikmalaya, bermain bola pada November lalu.
Selain tampak letupan gas metana, kondisi tanah juga diterangkan Jarwo sudah retak hingga menimbulkan bau gas yang menyesakkan.
“Seperti gas bocor baunya. Potensi sangat bahaya. Karena gas metan itu bisa menyebabkan ledakan, aroma juga sudah beda. Ketika dioperasikan lapang, sudab ada retak dan amblas,” lengkapnya.
Sementara itu, Plt Kepala UPTD TPQ Ciangir, Deni Indra, menjawab soal temuan Jarwo tersebut.
Baca Juga:Persikotas Melaju ke Semifinal Liga 4 Seri Jawa Barat Usai Menang Dramatis 2-1 Lawan Maung AnomApple Dikabarkan Siap Bangun Pabrik di Bandung dan Batam, Larangan Penjualan iPhone 16 Segera Dicabut?
Menurutnya hal itu wajar terjadi, sebab proses sanitarry landfill pada dampak positifnya bisa mengurai sampah menjadi sumber energi.
“Gas metan emang ada kalo di sampah. Mudah-mudahan, makannya ada program sanitarry landfill juga untuk mengatasi itu salah satunya,” katanya kepada Radar.
Namun saat diminta menerangkan ihwal dampak terburuk dari munculnya gas metana itu, Deni enggan menjelaskan lebih lanjut. (Ayu Sabrina)