Polemik Pegawai RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya Jadi Catatan Viman yang Menanti Dilantik Jadi Wali Kota

Polemik pegawai rsud dr soekardjo tasikmalaya, viman alfarizy ramadhan, wali kota tasikmalaya
Wali Kota Tasikmalaya terpilih Viman Alfarizy Ramadhan berpelukan dengan salah seorang pegawai RSUD dr Soekardjo yang mengadu soal kontrak yang terputus usai medical checkup, Jumat (27/12/2024)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Polemik pengurangan pegawai RSUD dr Soekardjo menjadi catatan tersendiri bagi Viman Alfarizi Ramadhan dan Diky Candra. Pasangan yang menunggu dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya itu melakukan komunikasi langsung dengan para pegawai.

Hal itu terjadi ketika Viman-Diky usai melakukan medical checkup di RSUD dr Soekardjo, Jumat (27/12/2024). Mereka berhadapan dengan para pekerja yang tidak lagi diperpanjang kontraknya di tahun 2025.

Pada pertemuan itu, para pekerja mengungkapkan keluh kesah dengan apa yang dialami. Viman pun sempat merangkul para pekerja dan memberikan mereka motivasi.

Baca Juga:Bakal Sulit Diatur, Bisnis Endorse Konten Kreator Medsos Ruang Usaha Abu-AbuBisnis Endorse Media Sosial Jadi Peluang Pajak dan PAD Kota Tasikmalaya

Viman menyampaikan bahwa para pekerja tersebut merupakan bagian dari pejuang kesehatan. Meskipun belum dilantik menjadi Wali Kota Tasiklkmalaya, dirinya meminta maaf atas kondisi yang terjadi. “Nanti saya akan coba berdiskusi dengan pihak manajemen rumah sakit,” ucapnya.

Hal ini menjadi catatannya agar menjadi atensi setelah dilantik menjadi kepala daerah. Karena saat ini pun pihaknya masih menghimpun persoalan-persoalan yang terjadi di Kota Tasikmalaya. “Bagaimana manajemen RSUD semuanya mulai dari HRD, pelayanan, dan lainnya sama-sama akan kita bahas,” terangnya.

Bahkan persoalan di RSUD dr Soekardjo ini akan menjadi salah satu prioritasnya. Bukan hanya soal kepegawaian saja, namun juga berikut dengan sektor infrastrukturnya. “Akan jadi prioritas evaluasi untuk semua hal, termasuk infrastruktur dan lainnya, Insyaallah ini akan jadi hal pertama yang saya diskusikan dengan manajemen RSUD dr Soekardjo,” katanya.

Dari apa yang dia tangkap, memang hal ini didasari oleh transparansi yang kurang dalam hal tes atau seleksi. Sehingga menimbulkan kebingungan dan asumsi liar di kalangan pegawai yang tidak dilanjut kontrak kerjanya. “Intinya harus ada transparansi dari nilai yang kemarin test serta keadilan pemutusan kerja,” ucapnya.

Viman juga memahami bahwa para pekerja yang diberhentikan terancam kehilangan mata pencarian. Sementara mereka memiliki keluarga yang harus dihidupi. “Sekali lagi saya pribadi mewaliki Pemkot Tasikmalaya walaupun belum dilantik tapi dipilih masyarakat dan mewakili RSUD dr Soekardjo mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya dan mohon maaf. Pasti akan saya kereyeuh,” terangnya.(rangga jatnika)

0 Komentar