BPBD Ciamis Desak Pemangkasan 180 Pohon Rawan Tumbang di Jalan Nasional III

pohon rawan tumbang di ciamis
Pengendara melintas di Jalan Imbanagara yang memiliki pohon lindung pada sisi kiri dan kanan. (Fatkhur Rizqi/Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Menghadapi puncak cuaca ekstrem Desember 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis mengajukan pemangkasan dan penebangan 180 pohon rawan roboh serta ranting patah di sepanjang Jalan Nasional III.

Pengajuan ini telah disampaikan ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) III Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, namun hingga kini belum mendapat tanggapan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, menyampaikan kondisi tersebut sebagai langkah antisipasi bahaya yang mengintai pengendara.

Baca Juga:Direktur RSUD dr Soekardjo Budi Tirmadi Ungkap Alasan PHK 56 PegawaiPersikotas Melaju ke Semifinal Liga 4 Seri Jawa Barat Usai Menang Dramatis 2-1 Lawan Maung Anom

“Kabupaten Ciamis saat ini sangat berbahaya ketika hujan disertai angin kencang, terutama di sekitar pohon lebat. Oleh karenanya, ketika hujan lebat disertai angin, pengendara motor lebih baik berteduh di tempat yang aman, jangan di dekat pohon, khususnya di Jalan Nasional sepanjang tugu selamat datang Imbanagara dan Cijeungjing, serta ke arah Unigal,” ujarnya, Jumat 27 Desember 2024.

Ani menjelaskan, BPBD telah mendata 180 pohon rawan tumbang yang sebagian besar adalah pohon trembesi berusia tua dengan akar yang mencuat ke trotoar.

“Kita sudah mengirim surat tiga bulan lalu, setelah ada kejadian pengendara motor meninggal tertimpa pohon pada Minggu (13/10/2024). Namun, hingga kini belum ada jawaban ataupun tindakan dari BBPJN III,” jelasnya.

BPBD Ciamis mendesak agar pengajuan tersebut segera ditindaklanjuti, setidaknya dengan memberikan izin bagi BPBD untuk melakukan pemangkasan.

“Minimal ada jawaban, BPBD Kabupaten Ciamis dipersilakan melakukan pemangkasan dan penebangan. Karena kita siap, daripada mencelakai pengendara lagi. Masa harus menunggu ada kejadian pohon tumbang baru dilakukan pembersihan lokasi,” tegasnya.

Dengan kondisi cuaca ekstrem dan potensi angin kencang, BPBD menekankan pentingnya tindakan cepat untuk mencegah kejadian serupa.

“Pohon-pohon trembesi yang kami data memiliki usia tua, banyak ranting, dan rentan tumbang ketika terkena angin besar,” pungkas Ani. (Fatkhur Rizqi)

0 Komentar