INDRAMAYU, RADARTASIK.ID – Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Pertanian Modern yang merupakan kolaborasi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah memasuki tahap akhir.
Penutupan resmi program tahap pertama ini dilakukan pada Kamis, 19 Desember 2024, di Kantor BPP Bangodua, Kabupaten Indramayu.
Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor sebagai perwakilan penyelenggara di Indramayu menyelenggarakan acara penarikan mahasiswa peserta program.
Baca Juga:Persikotas Melaju ke Semifinal Liga 4 Seri Jawa Barat Usai Menang Dramatis 2-1 Lawan Maung AnomApple Dikabarkan Siap Bangun Pabrik di Bandung dan Batam, Larangan Penjualan iPhone 16 Segera Dicabut?
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 92 mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, mentor dari alumni Polbangtan Bogor, dan perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan pentingnya regenerasi petani untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan.
Ia menyoroti penerapan teknologi dan mekanisasi sebagai elemen kunci untuk meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi biaya produksi.
Pertanian modern, menurutnya, tidak hanya memberikan keuntungan lebih besar, tetapi juga mampu menarik minat generasi muda untuk berkecimpung di sektor ini.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa program ini dirancang untuk mengajak generasi muda berkontribusi langsung dalam memajukan sektor pertanian.
Ia berharap kolaborasi antara mahasiswa dan petani dapat menghasilkan inovasi baru, terutama dengan penerapan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Program MSIB Pertanian Modern berlangsung selama tiga bulan, dimulai pada 20 Oktober 2024.
Baca Juga:Pemerintah Bakal Hapus Utang UMKM di Bank BUMN Tahun 2025, Skemanya BeginiPinjaman Online Langsung Cair! Inilah Lima Kredit Tanpa Agunan dengan Limit Ratusan Juta
Selama periode ini, mahasiswa dari fakultas pertanian berbagai universitas diterjunkan langsung ke lapangan untuk bergabung dengan petani di lima kecamatan, yakni Bangodua, Widasari, Tukdana, Lelea, dan Cikedung.
Para peserta berperan dalam mengenalkan alsintan untuk mendukung peningkatan produksi hasil pertanian.
Rudi Hartono, Wakil Direktur 3 Polbangtan Bogor, mengungkapkan bahwa program ini telah menghasilkan 23 inovasi.
Beberapa di antaranya adalah pembuatan pupuk berbasis asam amino dari air cucian beras, bahan penetral pH tanah berbahan dasar kapur bangunan sebagai alternatif dolomit, serta rancang bangun perangkap hama penggerek batang.
Program MSIB Pertanian Modern dipandang sebagai langkah strategis Kementan untuk mendorong regenerasi petani, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang pertanian, dan mempercepat pembangunan sektor pertanian modern.