TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – SDN Leuwianyar Kota Tasikmalaya menggelar kampanye anti bullying dengan melakukan long march di area sekitar sekolah, Kamis 19 Desember 2024.
Kegiatan kampanye ini dilakukan dalam rangka mengimplementasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka dengan mengusung tema Bangunlah Jiwa dan Raganya, serta topik Stop Bullying.
Para siswa didampingi oleh para guru berjalan kaki dengan membawa beragam poster dan atribut berisi ajakan untuk menghentikan aksi perundungan yang kini marak terjadi di lingkungan sekolah.
Baca Juga:Persikotas Melaju ke Semifinal Liga 4 Seri Jawa Barat Usai Menang Dramatis 2-1 Lawan Maung AnomApple Dikabarkan Siap Bangun Pabrik di Bandung dan Batam, Larangan Penjualan iPhone 16 Segera Dicabut?
Kepala SDN Leuwianyar, Ade Rastuti SPd menjelaskan, kegiatan kampanye ini dilakukan dengan tujuan untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang bebas dari praktik perundungan, baik secara fisik maupun verbal.
“Hal ini memang tidaklah mudah. Perlu waktu dan proses yang sangat panjang, tapi kami yakin dengan itikad dan jalinan kerja sama yang kuat dengan berbagai pihak, bergandengan tangan erat antara pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk senantiasa bersama-sama menjaga, menumbuhkembangkan, memantau, dan mengevaluasi setiap perubahan perilaku anak-anak dengan seksama,” tutur Ade.
Dalam upaya memerangi perundungan, pihaknya telah melakukan beberapa langkah yang terstruktur dan melibatkan berbagai elemen untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya sikap saling menghargai di tengah perbedaan.
“Kami senantiasa memahamkan kepada para peserta didik bahwa perbedaan sekecil apapun yang ada pada setiap diri manusia, haruslah menjadi tali pengikat persaudaraan di antara kita bukan sebaliknya menjadi sumber perpecahan,” ujarnya.
Tak hanya itu, SDN Leuwianyar juga mengenalkan berbagai jenis perundungan, menganalisis perilaku bullying yang terjadi di sekolah, dan dampak bullying bagi pelaku dan korban.
Selain itu, para siswa juga dilibatkan dalam aktivitas yang dapat merangsang kreativitas mereka melalui kegiatan pembuatan poster antibullying dan penulisan cerita pendek bertema Stop Bullying.
Sekolah yang berada di Kecamatan Cipedes ini juga menggelar seminar parenting bertajuk Pengasuhan Positif dengan menghadirkan psikolog Millaty Aulia MPsi.
Baca Juga:Pemerintah Bakal Hapus Utang UMKM di Bank BUMN Tahun 2025, Skemanya BeginiPinjaman Online Langsung Cair! Inilah Lima Kredit Tanpa Agunan dengan Limit Ratusan Juta
Seminar parenting ini digelar untuk membangun sinergi antara keluarga dan sekolah dalam pembentukan karakter siswa.
“Dengan melalui rangkaian kegiatan tersebut semoga peserta didik kami memiliki rasa empati yang tinggi terhadap siapapun, di manapun, dan kapanpun terlebih terhadap sesama teman sehingga tidak lagi terjadi saling membully,” pungkas Ade. (Fitriah Widayanti)