TURIN, RADARTASIK.ID – Thiago Motta mulai menunjukkan hasil positif dari strategi barunya bersama Juventus setelah kemenangan 2-1 melawan Monza, Senin, 23 Desember 2024.
Meski mengakui kemajuan timnya, ia menegaskan akan terus bereksperimen dengan berbagai pemain, khususnya di posisi trequartista, peran yang cukup rumit untuk diisi.
Menurutnya, keputusan tersebut sangat bergantung pada kebutuhan tim dan lawan yang dihadapi.
Baca Juga:Nico Gonzalez dan Weston McKennie, Senjata Rahasia Juventus di Bawah Profesor Thiago MottaSama-Sama Cetak Gol Spektakuler, Valverde Ungkap Situasi Mbappe di Real Madrid
Kemenangan yang Sangat Dibutuhkan
Juventus berhasil mengakhiri penantian 43 hari tanpa kemenangan di Serie A dalam laga tandang di Stadion U-Power, Monza.
Setelah empat hasil imbang berturut-turut, kemenangan ini menjadi angin segar bagi Bianconeri. Namun, jalan menuju kemenangan tidak sepenuhnya mulus.
Weston McKennie membuka keunggulan melalui gol dari situasi sepak pojok, sementara Nico Gonzalez mencetak gol penentu kemenangan setelah Samuele Birindelli sempat menyamakan kedudukan.
Selain kemenangan, pertandingan ini juga menjadi momen bersejarah bagi Juventus.
Untuk pertama kalinya, mereka memulai laga dengan kombinasi pemain yang terdiri dari Teun Koopmeiners, Nico Gonzalez, Kenan Yildiz, Francisco Conceicao, dan Dusan Vlahovic.
Pemain Serba Bisa Jadi Kunci
Motta mengungkapkan bahwa Nico Gonzalez dan Weston McKennie bersedia memainkan peran yang tidak biasa mereka mainkan.
Keduanya mampu beradaptasi dengan baik karena memiliki kemampuan yang tinggi dan sikap profesional, yang menurut Motta merupakan nilai tambah besar bagi seorang pelatih.
”Senang rasanya bagi seorang pelatih bekerja dengan pemain yang memiliki sikap seperti ini,” tutur Thiago Motta kepada DAZN seperti dikutip Football Italia.
Baca Juga:Cetak Gol Spektakuler, Mbappe Menyongsong 2025 dengan Harapan Besar dan Performa Meningkat di Real MadridReal Madrid Menutup Tahun 2024 dengan Kemenangan Gemilang atas Sevilla di Laga Terakhir Jesus Navas
Namun, eksperimen ini hanya berlangsung hingga babak pertama karena Koopmeiners harus ditarik keluar akibat masalah aduktor.
Meski demikian, Motta merasa menarik melihat Gonzalez bermain di posisi trequartista, peran penting di belakang penyerang.
Ia juga mencatat bahwa Juventus perlu lebih efektif dalam menyelesaikan pertandingan, terutama melawan tim yang bertahan dan mengandalkan serangan balik.
Menurutnya, risiko tambahan harus diambil untuk mengatasi lawan seperti itu, meskipun ini bisa membuka celah bagi serangan balik.
”Kami selalu kesulitan melawan tim yang bertahan dan mengandalkan serangan balik. Kami perlu menyelesaikan pertandingan lebih cepat,” papar pelatih yang dipanggil Pofesor oleh para pemainnya itu.