TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Harga cabai rawit di tingkat petani Kabupaten Tasikmalaya mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Sebelumnya, harga cabai rawit hanya berkisar di angka Rp 20.000 per kilogram, namun kini harga tersebut melonjak hingga mencapai Rp 35.000 per kilogram.
Kenaikan ini terjadi sejak sekitar seminggu lalu, dipicu oleh penurunan hasil panen yang disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem.
Baca Juga:Emak-Emak Turun Tangan Atasi Longsor yang Tutupi Jalan di Salawu Kabupaten TasikmalayaPesona Kebun Teh Taraju Tasikmalaya, Tempat Liburan Keluarga yang Tak Boleh Terlewatkan!
Menurut Ade Kurnia, seorang petani cabai di Desa Sirnajaya, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya, kenaikan harga cabai rawit memang sudah sering terjadi selama musim hujan.
”Hal ini karena hujan dapat menyebabkan tanaman cabai busuk dan terkena penyakit,” ujarnya kepada Radartasik.id, Minggu, 22 Desember 2024.
Cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini juga berperan sebagai pemicu munculnya patogen yang menyebabkan kerusakan pada tanaman, sehingga mengurangi hasil panen cabai.
Dalam kondisi ini, harga cabai rawit di tingkat petani merangkak naik.
Ade menjelaskan bahwa kenaikan harga ini kemungkinan besar disebabkan oleh terbatasnya pasokan dari daerah Jawa, yang telah memasuki masa akhir panen akibat dampak musim hujan.
Harga cabai rawit pada minggu sebelumnya hanya sekitar Rp 20.000 per kilogram, namun kini harga tersebut sudah mencapai antara Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per kilogram.
Di sisi lain, Ade juga menjelaskan bahwa jika tanaman cabai sudah terinfeksi penyakit atau diserang hama, maka produktivitasnya akan menurun drastis.
Baca Juga:Trailer Superman Terbaru: Krypto, Green Lantern, dan Mitologi Lengkap DCCari Destinasi Liburan di Bangkok yang Kekinian? Simak Rekomendasi di Destinasi Pilihan El Rumi
Ia sendiri menanam cabai di lahan seluas 900 meter persegi dan dapat memanen 30 hingga 40 kilogram cabai setiap kali panen.
Untuk mengatasi serangan hama dan penyakit, Ade melakukan pengobatan rutin dengan menggunakan pestisida, yang saat ini telah berhasil mengurangi jumlah hama pada tanaman cabainya.
Esih Kurniasih, petani cabai lainnya, turut mengungkapkan bahwa kenaikan harga cabai rawit juga merupakan dampak dari cuaca ekstrem yang menyebabkan banyak tanaman mati dan cabai menjadi busuk.
Selain itu, hujan yang tidak menentu turut memperburuk kondisi tanaman.
”Memang sebelumnya kita dari petani menjual cabai rawit itu di angka Rp 20 ribu per kilogramnya. Namun dikarenakan faktor cuaca dan hasilnya tidak sebagus seperti biasanya, maka sekarang di atas Rp 30 ribu per kilogram,” ungkapnya. (Radika Robi Ramdani)