TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Cuaca buruk yang melanda Pantai Pamayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, kembali menyebabkan kerusakan pada perahu-perahu nelayan.
Gelombang tinggi yang mencapai tiga meter menjadi penyebab utama rusaknya perahu-perahu tersebut.
Kejadian terakhir pada Rabu, 18 Desember 2024, mengakibatkan sepuluh perahu mengalami kerusakan, dengan delapan perahu karam dan dua lainnya bocor saat bersandar di Dermaga Pamayangsari.
Baca Juga:Pemkab Tasikmalaya Siapkan Alat Berat dan Gergaji Mesin untuk Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2025Pembebasan Lahan Pembangunan Jembatan Cirahong 2 Penghubung Tasik-Ciamis Harus Untungkan Masyarakat
Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi, menjelaskan bahwa kondisi Dermaga Pamayangsari yang sudah tidak memadai turut memperburuk situasi.
”Jadi kondisi Dermaga Pamayangsari sudah sudah tidak memadai, sempit dan kedalamannya dangkal. Dengan kondisi darmaga ini, ketika ada gelombang tinggi perahu nelayan rentan rusak karena sering beradu,” ungkap Dedi kepada Radartasik.id, Jumat, 20 Desember 2024.
Selain itu, dermaga yang dirancang untuk 150 perahu kini menampung lebih dari 300 perahu, sehingga overload.
Menurut Dedi, pihaknya bersama nelayan telah berupaya mengevakuasi perahu-perahu yang karam dan rusak.
Ia juga meminta pemerintah segera melakukan revitalisasi dermaga dengan memperluas area dan melakukan pengerukan sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan.
Langkah ini dinilai mendesak agar kerusakan pada perahu nelayan dapat diminimalisasi.
Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, menyatakan telah meninjau langsung kondisi Dermaga Pamayangsari.
Baca Juga:Pemkab Ciamis Canangkan Rp 2 Miliar untuk Pembebasan Lahan Pembangunan Jembatan Cirahong 2Telkom Dukung Digitalisasi Pendidikan di SMK Muhammadiyah 2 Banjarsari melalui Solusi KiDi IoT
Ia mengonfirmasi banyaknya perahu yang rusak akibat gelombang tinggi dan cuaca ekstrem.
Pemerintah daerah berkomitmen memberikan bantuan stimulan kepada para nelayan yang terdampak.
Selain itu, pihaknya juga mengajukan revitalisasi dermaga kepada pemerintah provinsi dan pusat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, menambahkan bahwa peninjauan ini dilakukan untuk menentukan langkah-langkah penanganan bencana, termasuk pendataan perahu-perahu yang mengalami kerusakan.
Berdasarkan hasil peninjauan, Dermaga Pamayangsari membutuhkan normalisasi berupa pengerukan sedimentasi serta perluasan dermaga agar dapat menampung perahu nelayan dengan lebih baik.
Rencana revitalisasi Dermaga Pamayangsari juga mencakup penanganan abrasi dan bencana lain yang kerap terjadi di kawasan tersebut.
Pengajuan anggaran telah disiapkan untuk direalisasikan melalui dana Bantuan Tak Terduga (BTT).
”Nanti pihak HNSI akan mendata berapa perahu rusak ringan sedang hingga berat dan dilaporkan,” terang Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya.