TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, pada Selasa, 17 Desember 2024, menyebabkan tanah longsor yang menggerus lahan persawahan warga dan menutup akses jalan menuju objek wisata Kampung Naga.
Kejadian ini menjadi perhatian serius mengingat dampaknya terhadap lahan pertanian dan infrastruktur wisata.
Peristiwa longsor terjadi di Kampung Naga RT 01 RW 01, Desa Neglasari.
Hujan dengan intensitas tinggi memicu pergeseran tanah pada area persawahan dengan ketinggian sekitar 100 meter.
Baca Juga:Pembebasan Lahan Jembatan Cirahong 2 Penghubung Tasik-Ciamis Dicanangkan 2025, Anggaran Belum MunculSudah Survei, Inilah Titik Lokasi Pembangunan Jembatan Cirahong 2 Pengganti Cirahong 1 Penghubung Tasik-Ciamis
Tanah yang longsor membawa material berupa lumpur dan batu, yang tidak hanya merusak lahan pertanian tetapi juga menutup jalan tangga yang merupakan akses utama ke Kampung Naga.
Wakil Ketua Forum Koordinasi (FK) Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Ayatulloh Romdoni, menjelaskan bahwa longsor tersebut disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi.
Material longsoran dilaporkan menutupi jalan tangga menuju lokasi wisata, sehingga sempat mengganggu aktivitas masyarakat dan wisatawan.
Namun, berkat kerja sama antara BPBD, relawan bencana, Tagana, Polsek, Koramil, dan masyarakat setempat, material longsoran berhasil dibersihkan. Kini, akses menuju Kampung Naga kembali normal.
Material longsoran yang mencapai tinggi tiga meter dan panjang sekitar sepuluh meter telah diatasi dengan semangat gotong-royong warga.
”Alhamdulillah warga semangat untuk bergotong-royong membersihkan material longsoran, jadi sudah pulih dan bisa dilalui,” ungkap Ayatulloh kepada Radartasik.id, Rabu, 18 Desember 2024.
Kapolsek Salawu, Iptu H Dedi Darsono, turut melaporkan bahwa longsor tidak hanya menimpa lahan persawahan milik empat warga, yakni Parida (75), Olan (58), Nilah (60), dan Inat (58), tetapi juga berdampak pada sebuah warung milik Ayo Sunarya (67).
Baca Juga:Pembangunan Jembatan Cirahong 2 Penghubung Kabupaten Tasikmalaya-Ciamis Bakal Dimulai 2025Progres Terbaru, Pemerintah Bahas Usulan Pembentukan Daerah Otonomi Baru Tasikmalaya Utara
Bagian belakang warung tersebut rusak akibat material longsoran. Kerusakan ini segera ditangani dengan alat manual oleh warga setempat.
Saksi mata, Ijat (42) dan Deni (27), menjadi yang pertama melaporkan kejadian tersebut.
Meskipun longsor mengakibatkan kerugian material, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kapolsek memastikan bahwa semua pihak telah bekerja keras untuk menangani dampak bencana, sehingga situasi kini sudah terkendali.
Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama bagi daerah rawan longsor seperti Salawu.