Dalam kegiatan ini, mahasiswa diajak untuk memahami berbagai aspek pengkajian risiko bencana.
Melalui simulasi yang dilakukan, mereka dilatih untuk mengenali dan mengantisipasi berbagai ancaman bencana.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat.
Baca Juga:Tasik Hujan, Objek Wisata Kampung Naga Dilanda LongsorPembebasan Lahan Jembatan Cirahong 2 Penghubung Tasik-Ciamis Dicanangkan 2025, Anggaran Belum Muncul
Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa pemuda memiliki potensi besar untuk menjadi pilar utama dalam penanggulangan bencana.
Dengan bekal pengetahuan, keterampilan, dan rasa tanggung jawab sosial yang kuat, mereka dapat memainkan peran penting dalam membangun masyarakat yang lebih tangguh menghadapi bencana.
Melalui keterlibatan aktif pemuda, diharapkan akan tercipta gerakan perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat.
Edukasi, inovasi, dan kolaborasi menjadi kunci utama dalam mewujudkan kesiapsiagaan bencana yang efektif.
Oleh karena itu, pelibatan pemuda dalam setiap tahapan penanggulangan bencana harus terus ditingkatkan untuk memastikan keberlanjutan upaya ini di masa depan. (Radika Robi Ramdani)