Warga berharap pemerintah Kota Tasikmalaya segera bertindak tegas dengan memeriksa pabrik tersebut dan memastikan tidak ada pelanggaran terkait pembuangan limbah. Mereka juga meminta perlindungan dari ancaman atau intimidasi yang dilakukan oleh pihak mana pun.
“Kami hanya ingin hidup sehat dengan lingkungan yang bersih. Jangan sampai keluhan kami malah dibalas dengan ancaman,” pungkas warga lainnya.
Pencemaran Air Jadi Keluhan Utama
Diketahui, warga sekitar TPA Ciangir sudah sejak lama mengeluhkan dugaan pencemaran lingkungan akibat limbah dari pabrik daur ulang plastic maupun TPA Ciangir.
Baca Juga:LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPR KencanaWOW! Penjualan Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Sudah Mencapai 1 Juta
Selain menyebabkan gatal-gatal, warga juga melaporkan adanya bau menyengat dan perubahan warna pada air sumur mereka. Meski keluhan ini sudah berulang kali disampaikan ke pihak terkait, hingga kini belum ada penanganan yang signifikan.
Aktivis HMI Cabang Tasikmalaya menyayangkan tindakan intimidasi tersebut dan mendesak pemerintah serta aparat berwenang untuk segera turun tangan.
“Warga seharusnya dilindungi ketika menyuarakan kondisi lingkungan mereka. Ancaman seperti ini menunjukkan betapa lemahnya pengawasan terhadap pabrik-pabrik yang berpotensi mencemari lingkungan,” ujar Erick Rozabi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak pabrik belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden tersebut. Pemerintah Kota Tasikmalaya diharapkan segera melakukan investigasi untuk memastikan dugaan pencemaran dan memberikan solusi nyata bagi warga terdampak. (Ayu Sabrina)