Dian menjelaskan bahwa keputusan untuk memilih lokasi ini didasarkan pada beberapa faktor.
Pertama, biaya pembebasan lahan di lokasi ini relatif lebih murah dibandingkan dengan lokasi lainnya, yang dapat menekan anggaran yang semula diperkirakan mencapai Rp 30 miliar menjadi sekitar Rp 10 miliar.
Kedua, akses jalan ke lokasi sudah tersedia dan akan mempermudah koneksi antara Kecamatan Manonjaya dan Ciamis.
Baca Juga:Nasabah BRI Unit Sukarindik Tasikmalaya Dapat Hadiah Mobil Toyota AvanzaSoal Koperasi Sekarat di Kota Tasikmalaya, Dinas KUMKM Perindag Mengaku Belum Tahu
Ketiga, panjang bentangan Jembatan Cirahong yang baru nantinya akan memiliki panjang yang serupa dengan jembatan yang lama, menghindari biaya pembangunan yang sangat tinggi jika dibangun di lokasi lain, seperti Desa Pasirbatang yang membutuhkan bentangan jembatan lebih panjang hingga 300-400 meter.
Dengan demikian, pilihan lokasi di Desa Margaluyu tidak hanya lebih efisien secara anggaran, tetapi juga lebih praktis dalam hal infrastruktur dan konektivitas.
Dian berharap agar proses pembebasan lahan untuk pembangunan Jembatan Cirahong 2 ini dapat berjalan lancar dan tertib.
Ia juga telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan lembaga-lembaga terkait untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya proyek ini. (Diki Setiawan)