BANJAR, RADARTASIK.ID – Kasus DBD (demam berdarah dengue) hingga kini terus bertambah. Sejak awal Januari 2024 sampai sekarang, sudah ada sekitar 371 kasus.
Jumlah itu melonjak drastis di banding dengan kasus DBD tahun lalu. Tahun 2023, kasusnya hanya mencapai 53.
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Banjar dr Ika Rika Rohantika mengatakan, hingga saat ini masih ada penambahan jumlah kasus DBD di Kota Banjar.
Baca Juga:Lembah Pejamben, Spot Camping di Kota Banjar Suguhkan View City Light dan SunsetKenaikan UMK Banjar Diharap Mampu Pacu Kesejahteraan Masyarakat
“Masih ada penambahaan kasus DBD, sampai Desember 2024 ini ada sekitar 371 kasus, 5 orang di antaranya meninggal dunia,” ucapnya, Minggu 15 Desember 2024.
Dia menjelaskan, dari 371 kasus DBD, kebanyakan diderita perempuan sebanyak 223 kasus dan laki-laki 148 kasus. Dan kebanyakan dari kalangan anak-anak usia pelajar.
Maka dari itu, pihaknya terus gencar melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dari pusat kota hingga ke pelosok desa.
Hal itu dilakukan agar lingkungan masyarakat terbebas dari jentik nyamuk, penyebab DBD. Terlebih saat ini masih memasuki musim penghujan.
“Kita terus galakkan gerakan PSN, supaya lingkungan masyarakat bersih sehingga terbebas dari jentik nyamuk,” jelasnya.
Menurutnya, gerakan PSN harus terus dilakukan untuk menekan berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD, yang biasanya bersarang di tempat-tempat ada genangan air bersih.
Selain itu, sebagai pencegahan lainnya masyarakat juga harus membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dan memastikan lingkungan tempat tinggal bersih dan sehat.
Baca Juga:Kasus DBD "Menghantui" di Musim Hujan, di Kota Banjar 1 Orang MeninggalBersama-Sama Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk Penyebab DBD di Kota Banjar
“Jika lingkungan bersih dan sehat, maka akan terhindar dari berbagai penyakit. Salah satunya DBD,” ujarnya. (Anto Sugiarto)