TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Penggunaan gadget pada anak usia dini memerlukan perhatian khusus, terutama terkait durasi dan dampaknya terhadap tumbuh kembang mereka.
Anak usia 0-2 tahun, yang berada dalam fase emas (golden period), sangat rentan terhadap dampak negatif screen time jika tidak diawasi dengan baik.
Hal ini mendorong Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya untuk melaksanakan pengabdian masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan ibu tentang penggunaan gadget yang bijak.
Baca Juga:Harumkan Media Lokal, Jurnalis Radar Tasikmalaya Berprestasi di WJJC 2024Kawasan Tanpa Rokok di Kabupaten Tasikmalaya Akan Diatur Melalui Perda
Hasil wawancara dengan lima ibu yang memiliki balita menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka belum memahami konsep screen time.
Empat dari lima ibu memberikan gadget kepada anak sejak usia dua tahun, sedangkan satu ibu sudah melakukannya sejak anak berusia 1,5 tahun.
Alasan utama mereka adalah untuk mengurangi kerewelan anak dan memungkinkan ibu melakukan aktivitas lain tanpa gangguan.
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya menginisiasi program pengabdian masyarakat menggunakan media edukasi berupa Booklet Screen Time.
Program ini dilaksanakan sejak Februari hingga Oktober 2024 di Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya.
Dampak Negatif Screen Time
Ketua tim pengabdian, Dede Gantini SST MKeb, menjelaskan bahwa booklet tersebut merupakan hasil penelitian yang telah melalui uji kelayakan oleh ahli media dan materi pada tahun 2023.
Dede Gantini menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada para ibu balita mengenai screen time.
Baca Juga:Teknisi AHASS Indonesia Berlaga di Honda Asia & Oceania Motorcycle Technician Skill Contest 2024Cari Destinasi Liburan di Bangkok yang Kekinian? Simak Rekomendasi di Destinasi Pilihan El Rumi
Media booklet dipilih karena dinilai efektif dalam menyampaikan informasi secara ringkas, jelas, dan mudah dipahami. ”Sebagai upaya meningkatkan pengetahuan ibu tentang screen time sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak lebih baik,” ungkap Dede Gantini SST MKeb kepada Radartasik.id, Jumat, 13 Desember 2024.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk bidan, kader, dan mahasiswa, untuk mendampingi para ibu dalam memahami isi booklet.
Para ibu diberikan booklet yang berisi informasi ringkas namun komprehensif tentang screen time, disertai visualisasi menarik yang memudahkan pemahaman.
Awalnya, banyak orang tua tidak mengetahui apa itu screen time. ”Oleh karenanya, kita berupaya memberi promosi kesehatan kepada ibu dengan menggunakan media yang mudah dipahami, menarik dan mudah diakses kapan saja,” tuturnya.