Kepala Bidang Kajian dan Advokasi GMPK, M Kamil Idris, turut mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, pertemuan ini sangat penting untuk membahas isu yang berpengaruh besar terhadap masyarakat.
“Ketidakhadiran Bea Cukai dan pihak perusahaan rokok menunjukkan kurangnya komitmen untuk menuntaskan masalah yang sangat merugikan, baik dari sisi kesehatan maupun perekonomian. Rokok ilegal dan produk dengan cukai kadaluarsa tidak hanya merusak kesehatan masyarakat, tetapi juga mengurangi pendapatan negara yang seharusnya didapat dari sektor cukai,” jelas Kamil.
Meski forum audiensi dibubarkan, GMPK berkomitmen untuk terus mengawal isu ini. “Kami akan terus mengawal isu ini dan memastikan bahwa pihak terkait memberikan penjelasan yang jelas serta solusi konkret untuk mengatasi peredaran rokok ilegal dan produk dengan cukai kadaluarsa. Kami berharap tindakan nyata segera diambil,” pungkas Kamil. (Firgiawan)