Guru dan Siswa SMKN Bantarkalong Luncurkan Antologi Puisi Ungkapan yang Meracau

ungkapan yang meracau
Guru pembina SMKN Bantarkalong, Feby Surya Abdul Bashit SPd (kanan), menunjukkan buku antologi puisi Ungkapan yang Meracau yang diserahkan M Andrean, perwakilan penerbit buku Langgam Pustaka di Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebuah karya kreatif lahir dari SMKN Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya.

Guru dan siswa di SMKN Bantarkalong berhasil merampungkan sebuah antologi puisi berjudul Ungkapan yang Meracau.

Karya sastra ini merupakan bagian dari program SMK Pusat Keunggulan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi di kalangan peserta didik dan tenaga pengajar.

Baca Juga:Tim Bulu Tangkis PGRI Kecamatan Salawu Jadi Juara 1 dalam Kejuaraan Kabupaten TasikmalayaPemerintah Desa Pakalongan Tasikmalaya Peduli Anak Yatim Piatu dengan Penyaluran Infak dan Sedekah

Feby Surya Abdul Bashit SPd, guru pembina di SMKN Bantarkalong, menjelaskan bahwa proses pembuatan buku ini merupakan hasil dari upaya literasi yang melibatkan seluruh pihak di sekolah, baik guru maupun siswa.

”Karena harus membuat sebuah buku, maka program itu adalah buku sastra,” ujar Feby kepada Radartasik.id, Selasa, 10 Desember 2024.

Buku antologi puisi ini menjadi wujud nyata dari kegiatan literasi yang digalakkan dalam program tersebut, di mana para peserta didik dan guru dituntut untuk menciptakan sebuah karya tulis sebagai bagian dari pengembangan keahlian mereka.

Menurut Feby, proses pembuatan antologi puisi ini memakan waktu sekitar tiga bulan.

Dimulai sejak bulan Agustus hingga Oktober, kegiatan ini melibatkan pengumpulan dan penyuntingan karya yang dilakukan dengan penuh ketelitian.

Setelah proses editing selesai, buku tersebut dikirim untuk dicetak dan diajukan untuk mendapatkan ISBN (International Standard Book Number) pada awal November 2024.

Kini, buku tersebut sudah siap untuk diluncurkan ke publik.

Dalam antologi puisi ini, setiap guru menyumbangkan antara dua hingga enam puisi, sementara para siswa mayoritas menyumbangkan satu karya, meskipun ada juga yang menulis dua puisi.

Baca Juga:Kebanggaan Azka Ainatul Husna, Siswi SDN Sindangjaya yang Jadi Juara 2 Bintang Pelajar 2024Jadi Juara 1 Bintang Pelajar 2024, SDN 1 Geresik Sudah Menggembleng Ridwan Heriawan Selama 5 Bulan

Proses evaluasi karya puisi, menurut Feby, tidaklah mudah. Salah satu tantangan terbesar adalah mencegah plagiasi, di mana para siswa khawatir karyanya akan diklaim oleh orang lain.

Namun, Feby merasa bersyukur karena akhirnya buku ini berhasil diselesaikan tanpa masalah besar dan telah mendapatkan Surat Perintah Membayar (SPM) yang menandakan bahwa semua administrasi terkait telah beres.

Sebagai hasil dari kerja keras guru dan siswa SMKN Bantarkalong, Ungkapan yang Meracau kini siap untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas. (Radika Robi Ramdani)

0 Komentar