Wanita di Garut Kampanyekan Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Kekerasan terhadap perempuan
Para perempuan di Kabupaten Garut menandatangani komitmen memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak, Senin 9 Desember 2024. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Perempuan di Kabupaten Garut melalui DPPKBPPPA Kabupaten Garut bekerja sama dengan GOW Kabupaten Garut mengampanyekan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Itu berlangsung sejak 25 November hingga 10 Desember 2024.

Kabid Pemberdayaan Perempuan DPPKBPPPA Kabupaten Garut, Iryani, mengatakan, kampanye anti kekerasan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melaporkan dan mencegah segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Ia menyampaikan, jika ada kejadian kekerasan sekecil apapun jangan takut untuk langsung melaporkan.

Baca Juga:Ribuan Orang Berebut 1.600 Formasi PPPK Garut, Masuk Tahap Tes CATPembayaran UGR Tol Getaci Berlanjut, Kini Menyasar Dua Desa di Garut

“Apabila ada kekerasan sekecil apa pun, baik fisik maupun psikis, masyarakat harus melapor,” ucapnya, Minggu 8 Desember 2024.

Iryani mengatakan, laporannya dapat dimulai dari tingkat RT, RW, desa, kecamatan, hingga kabupaten. Pihaknya pun sudah memiliki gugus tugas perlindungan perempuan dan anak di tingkat desa serta satgas di tingkat kecamatan dan kabupaten.

Kampanye juga menekankan pentingnya masyarakat memahami peraturan yang melindungi perempuan dan anak, seperti Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

Juga Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 13 Tahun 2016 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak dari Kekerasan.

“Agar masyarakat mengetahui bahwa kekerasan terhadap perempuan harus di-stop, kalau bisa tidak ada,” katanya.

Dalam mendukung anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, dilakukan penandatanganan dan cap lima jari oleh para perempuan. Sebagai bentuk komitmen untuk pentingnya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk nyata komitmen perempuan Garut, termasuk perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat untuk menyuarakan dan bertindak dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak,” pungkasnya. (Agi Sugiana)

0 Komentar