GARUT, RADARTASIK.ID – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4.2 mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Sabtu pagi 7 Desember 2024.
Terletak di koordinat 7.24 LS dan 107.72 BT, tepatnya di darat pada jarak 19 km Barat Daya Kabupaten Garut dengan kedalaman 5 km.
Gempa tersebut dirasakan di beberapa wilayah di Kabupaten Garut, seperti di Kecamatan Cisurupan, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Pasirwangi, dan Kecamatan Samarang.
Baca Juga:Ribuan Orang Berebut 1.600 Formasi PPPK Garut, Masuk Tahap Tes CATBanjir Lumpur di Jalan Cisurupan-Cikajang Garut Diduga Akibat Sumbatan Sampah
Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, menyampaikan belasungkawa kepada para penyintas dan menegaskan perlunya langkah cepat dalam penanganan pascagempa.
Ia meminta anak buahnya di pemkab segera mendata kerusakan secara detail guna memastikan bantuan tersalurkan tepat waktu.
“Harus ada bantuan yang dibutuhkan, kita akan diskusikan langkah cepat agar rumah aman,” ucapnya, Minggu 8 Desember 2024.
Pj bupati menjelaskan, Pemkab Garut melakukan verifikasi data. Menentukan apakah dampak bencana perlu ditetapkan tanggap darurat atau tidak. Keputusan itu sebagai dasar pencairan belanja tak terduga (BTT).
Ia menjelaskan, penggunaan BTT memiliki aturan. Untuk itu, perlu dilalukan kajian-kajian terlebih dahulu.
“Jadi kita akan mengikuti aturan dulu, kalau ini dianggap tanggap darurat, baru BTT bisa dikeluarkan,” katanya.
Namun jika tidak tanggap darurat, tetapi ada potensi anggaran yang bisa dikeluarkan untuk bantuan, maka BTT tidak akan keluar. Hal tersebut akan didiskusikan dengan semua aparat di Pemkab Garut.
Baca Juga:Wisata Baru di Garut, Camping di Kaki Gunung Guntur Sambil Edukasi tentang LebahBanjir Lumpur Sudah Ketiga Kalinya di Jalur Cisurupan-Cikajang Garut, Butuh Kajian
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saepuloh mengimbau masyarakat tetap tenang. Gempa bumi memang terasa, namun dampaknya tidak terlalu masif.
“Jangan khawatir, kita pasti ada di tengah-tengah mereka. Ada apa-apa silakan laporan kepada pimpinan di sana, pimpinan wilayah,” katanya.
Ia menerangkan beberapa rumah mengalami kerusakan akibat gempa bumi. Kemungkinan akibat struktur bangunan yang kurang kokoh. Namun, pihaknya memastikan pemerintah hadir untuk membantu masyarakat terdampak.
Dari laporan sementara, gempa mengakibatkan kerusakan pada 113 rumah yang tersebar di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Bayongbong, Kecamatan Tarogong Kaler, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Cikajang, Kecamatan Samarang, Kecamatan Pasirwangi, dan Kecamatan Cisurupan.
Di Kecamatan Sukaresmi sendiri, dua fasilitas pendidikan mengalami kerusakan. Sedangkan di Kecamatan Cisurupan, satu fasilitas ibadah terdampak gempa.