Kasus Pencemaran Air di Tamansari Disebut Berulang Tiap Tahun, Kok Bisa?

pencemaran
salah seorang warga Sinargalih Kelurahan Tamansari Kecamtan Tamansari menengok isi storebak di kolam ikannya yang tercemar bulan Oktober lalu. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pencemaran lingkungan di Kelurahan Tamansari, Kota Tasikmalaya masih belum ditangani secara serius. Warga setempat mengeluhkan kondisi air yang kotor, yang menyebabkan gatal-gatal pada tubuh dan berpotensi menurunkan kualitas kesehatan mereka. Selain perlu kebijakan yang pro lingkungan, warga juga butuh pemimpin yang memerhatikan mereka dengan kondisi sukarnya air bersih tersebut.

Menanggapi masalah ini, Dosen Politik Lingkungan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Siliwangi, Randi Muchariman SIP MA, menyampaikan pandangannya mengenai sikap pemerintah kota yang menurutnya harus lebih responsif terhadap permasalahan lingkungan yang terus berkembang.

Diketahui saat ini, Pemerintah Kota Tasikmalaya dipimpin oleh seorang Penjabat (Pj) Walikota. Namun kondisi ini, kata Randi tidak lantas menghambat responsif pemerintah tehadap masalah yang dialami warga. Apalagi jika sampai ‘pilih-pilih’ masalah.

Baca Juga:Anggota DPRD Kota Tasik Ini Sebut Kebijakan Kenaikan Gaji Guru Dinilai Masih Kurang Fair!7 Aplikasi Berbasis AI yang Cocok untuk Edit Video dengan Cepat dan Mudah

Ia menilai bahwa sebagai penjabat wali kota yang baru, seharusnya bisa tangkas dalam menghadapi isu-isu lingkungan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“Pencemaran yang terjadi di Kelurahan Tamansari bukanlah masalah baru, ini sudah berlangsung lama dan berulang kali. Namun, respons dari pemerintah kota masih sangat minim. Pemerintah harus segera mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah ini,” tegasnya, Minggu (8/12/24).

“Tidak ada kaitannya apakah dipimpin Walikota hasil Pilkada atau Pj sekalipun. Masyarakat yang mungkin banyak tidak tahunya itu, harus diberitahu kondisi sebenarnya dan dipenuhi hak dasarnya,” tambah Randi.

Lebih lanjut, Kepala Laboratorium Ilmu Politik Lingkungan itu menyoroti bahwa kualitas air yang buruk, yang telah mengganggu kesehatan warga, menunjukkan adanya kelalaian dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Warga di Kelurahan Tamansari, menurutnya, berhak mendapatkan pelayanan dasar yang lebih baik, termasuk air bersih yang tidak hanya layak konsumsi, tetapi juga aman untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

“Ketika air yang digunakan oleh warga menyebabkan masalah kesehatan seperti gatal-gatal, ini jelas menjadi perhatian utama. Pencemaran air seperti ini harus segera diatasi, karena dampaknya sangat serius bagi masyarakat,” ujarnya.

Randi juga menekankan bahwa masalah lingkungan yang sudah berulang kali terjadi ini menunjukkan kurangnya perhatian dan pengelolaan yang baik dari pemerintah setempat.

0 Komentar