Teh Daun Mint Padakembang, Bisnis Lokal yang Menjanjikan di Tengah Tantangan Hidroponik

teh daun mint
Camat Padakembang Agianto Ahmad Tahir melihat perkembangan tanaman daun mint yang diolah Kelompok Wanita Tani (KWT) Minatirta di Desa Rancapaku, Jumat, 6 Desember 2024. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Di Desa Rancapaku, Kecamatan Padakembang, Kabupaten Tasikmalaya, Kelompok Wanita Tani (KWT) Minatirta telah berhasil mengolah daun mint menjadi teh daun mint yang bernilai jual.

Proses pengolahan ini mendapatkan dukungan dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Padakembang dan Daarut Tauhid Bandung yang memberikan bimbingan serta pelatihan kepada para ibu-ibu anggota KWT.

Elis Nurmaliani, Ketua KWT Minatirta, menjelaskan bahwa ide untuk membuat teh daun mint ini berasal dari pihak BPP Padakembang yang mengenalkan daun mint kepada kelompok tani wanita di desa tersebut.

Baca Juga:Napoli Disingkirkan Lazio di Coppa Italia, Apakah Sebuah Berkah atau Petaka?AHM Dukung Pemberdayaan Ekonomi Komunitas Difabel Melalui Program UMKM di Magelang

BPP kemudian mendorong mereka untuk mengolah daun mint tersebut menjadi produk teh celup.

Elis mengungkapkan bahwa meskipun mereka memulai usaha ini pada tahun 2022, produk teh daun mint ini sudah mulai berkembang dengan baik.

Meskipun sistem hidroponik yang mereka gunakan untuk penanaman mint telah rusak, mereka kini memanfaatkan halaman pekarangan rumah masing-masing anggota KWT untuk menanam daun mint.

Dalam hal pemasaran, produk teh daun mint ini dijual baik secara online melalui platform seperti Facebook dan WhatsApp, maupun secara offline.

Tersedia dua pilihan kemasan: kemasan kecil yang berisi 5 kantong teh seharga Rp 5.000 dan kemasan besar yang berisi 20 kantong teh seharga Rp 20.000.

”Kami harap pemasaran untuk produk teh daun mint ini diharapkan dapat lebih luas lagi dan tentunya meningkatkan pendapatan para petani,” ungkap Elis.

Dukungan terhadap pengembangan usaha ini juga datang dari Camat Padakembang, Agianto Ahmad Tahir SSTP MSi.

Baca Juga:HPCI Purwakarta Chapter Rayakan Ulang Tahun ke-6 dan Pemilihan Ketua BaruYayasan AHM Gandeng Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Menjadi Agen Safety Riding

Dalam pernyataannya, Agianto menjelaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan BPP Kecamatan Padakembang untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada para kelompok tani dan kelompok wanita tani mengenai pentingnya pemanfaatan pekarangan rumah untuk bercocok tanam.

Salah satu cara yang diajarkan adalah dengan menggunakan sistem hidroponik untuk mendukung program ketahanan pangan yang digagas oleh pemerintah.

Agianto juga menambahkan bahwa tanaman yang dapat dikonsumsi sehari-hari, seperti daun mint, tidak hanya memberikan manfaat kesehatan tetapi juga dapat menghemat biaya kebutuhan rumah tangga.

Ia berharap, produk teh daun mint yang dihasilkan oleh KWT Minatirta dapat berkembang lebih baik dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat Desa Rancapaku. (Radika Robi Ramdani)

0 Komentar