Riset pasar, yang bisa dilakukan melalui observasi, kuesioner, atau wawancara, bertujuan untuk menggali informasi tentang produk potensial, target pasar, dan segmentasi produk.
Selain itu, dalam pelatihan ini juga dibahas tentang cara penentuan harga produk.
Harga produk biasanya ditentukan berdasarkan biaya produksi yang mencakup bahan baku dan alat yang digunakan.
Baca Juga:Mahasiswa Polbangtan Bogor Dorong Urban Farming di Perkotaan melalui KKNTLulus Masa Basis, Mahasiswa Polbangtan Bogor Siap Jadi Agen Perubahan Pertanian Indonesia
Salah satu hal penting yang ditekankan adalah pemisahan barang dan peralatan produksi dari barang dan peralatan rumah tangga.
Hal ini juga berlaku dalam pengelolaan keuangan untuk menghindari pencampuran antara dana usaha dan kebutuhan pribadi.
Peningkatan Keterampilan Pengrajin Tenun Mendong
Sekolah Farmasi ITB juga mengadakan pelatihan keterampilan untuk pengrajin tenun mendong di Desa Tanjungsari.
Pelatihan ini dipimpin oleh Dr Dian Widiati, seorang pakar dalam seni tenun tradisional berbasis serat alam.
Pelatihan yang telah dilaksanakan selama tiga tahun ini lebih difokuskan pada kreativitas dalam menciptakan motif-motif tenun yang beragam.
Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, pengrajin mendong dapat meningkatkan keterampilan mereka dan memperluas pasar untuk produk-produk tenun yang dihasilkan.
Dampak Pengabdian Masyarakat
Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, Sekolah Farmasi ITB berharap dapat memberikan dampak positif tidak hanya dalam peningkatan kesehatan masyarakat, tetapi juga dalam meningkatkan ekonomi desa.
Baca Juga:Bintang AC Milan Rafael Leao Balas Kritikan dengan Membagikan Video Wawancara Zlatan IbrahimovicLazio Siap Taklukkan Napoli di Coppa Italia, Baroni Tegaskan Tak Ada yang Mengesankan dari Performa Partenopei
Hegar Pramastya, selaku koordinator pengabdian masyarakat Sekolah Farmasi ITB di Desa Tanjungsari, mengungkapkan bahwa pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan model yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh masyarakat.
”Masyarakat diharapkan memiliki inisiatif setelah mendapatkan pelatihan. Kami memberikan semacam model (baik pada bidang kesehatan atau pun ekonomi, red) yang diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut oleh masyarakat,” terang Hegar dalam siaran pers yang diterima Radartasik.id, Kamis, 5 Desember 2024.
Hegar juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa, BUMDES, dan masyarakat untuk meningkatkan keberlanjutan kegiatan ini.
BUMDES diharapkan dapat menjadi penggerak dalam pengelolaan kualitas produk dan pemasaran, sementara pemerintah desa bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengevaluasi kegiatan ekonomi masyarakat. (rls)